Amatiran

1373 Words
Plaakk…. Sebuah tamparan keras menerpa wajah Julia hingga tubuhnya berayun seolah tubuhnya hanya sebuah gantungan penghias lonceng di depan pintu. “Katakan dengan jelas sebelum kau semakin menderita!” Sebelumnya Julia menatap berani wajah Edgar, tetapi kini keberaniannya hilang tanpa bekas, menguap seperti embun yang terkena sinar matahari. Bekas tamparan Edgar semakin mengoyak luka di pipinya yang belum mendapatkan pengobtan.. Julia tidak tahu apakah wajahnya akan cacat dan dia harus mengandalkan plastic sebagai alat untuk memperhalus dan mengembalikan kecantikannya lagi. Itu-pun kalau dia bisa keluar hidup-hidup. “Aku bicara yang sebenarnya. Feliks menghubungiku. Aku tahu siapa Feliks dan dia bukan orang yang memiliki kemampuan untuk membayarku dan Karl.” “Jadi aku menolaknya. Aku bekerja untuk uang dan tidak akan menerima perintah dari orang yang hanya bisa berjanji tanpa memiliki kemampuan financial. Borya pasti tahu maksudku.” “Jadi, bagaimana kau bisa mengatakan kalau Yegor terlibat? Aku sangat mengenalnya sebagai pengusaha yang lebih memilih berhadapan secara langsung daripada menggunakan jasa orang lain,” ucap Edgar. “Kau yakin mengenalnya pada saat kau sendiri mengatakan dia penjahat? Kau sudah tahu sisi terburuk seorang Yegor. Dan aku tidak mengerti mengapa kau masih menyangkal keterlibatan dirinya. Kau pikir dia akan mengatakan langsung padamu kalau dia bertekad menyingkirkan anakmu?” tanya Julia. “Kau pikir aku percaya dengan ucapanmu? Kau adalah orang bayaran yang akan berpihak pada orang yang akan membayarmu lebih. Jadi, aku sama sekali tidak percaya.” “Dengar Tuan. Kesetiaan kami terkadang lebih tebal dari pada orang baik yang berpura-pura jahat. Karena kejahatan dan kekejaman mereka terkadang lebih tidak manusiawi dari kami.” Julia menjawab dengan penuh keyakinan hingga Edgar mulai berpikir ulang apakah ucapannya benar atau tidak. Dia harus menunggu informasi tentang Karl karena dia belum mengenal laki-laki itu yang katanya menjadi rekan kerja Julia. “Akan aku pikirkan kalau kau memiliki bukti percakapan kalian kalau Yegor terlibat.” Edgar harus bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Meskipun Abyan sudah mengatakan kemungkinan keterlibatan Yegor, dia harus yakin dengan dengan tuduhan baru yang melibatkan Yegor. “Buktinya ada diponselku,” jawab Julia. Begitu mendengar ucapan Julia, Borya segera mengikat kaki Julia. Dia tidak akan memberi peluang bagi Julia untuk melakukan perlawanan. Dan tawa Julia memberi bukti kalau dia memiliki rencana begitu dia mengatakan ponsel. “Nikmati penderitaanmu bila kau membuat tuan-ku kehilangan kesabarannya,” ucap Borya dengan wajah jijik. Dua orang lelaki yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari Julia segera mengambil ponsel yang ada di saku baju Julia. Mereka seolah memiliki perasaan Borya menerima ponsel dari anak buahnya lalu menatap Julia tajam. “Buktinya ada di percakapan lewat pesan dan gallery foto,” beritahu Julia seolah mengerti tatapan yang diberikan oleh Borya. Tidak perlu waktu lama bagi Borya untuk melihat isi pesan antara Feliks dan Julia lalu dia memberikannya pada Edgar. Wajah Edgar yang awalnya sudah begitu gelap semakin menggelap hingga Julia dan kedua lelaki yang berdiri si samping Julia menunduk. “Kau tahu begitu kau berada di tanganku kau sama sekali tidak berarti bagi mereka?” suara Edgar seolah berasal dari dalam perut bumi. “Apa…apa maksud-mu?” tanya Julia gugup. “Sudah berapa lama kau bekerja sebagai pembunuh bayaran?” tanya Edgar sambil melirik Borya dan Ony yang tersenyum dingin. “Aku…aku…cukup lama hingga beberapa orang percaya menyerahkan tugasnya padaku,” jawab Julia angkuh. Edgar tertawa lalu melemparkan ponsel Julia pada Borya yang langsung menerimanya dan melihat isi ponsel  Julia. Dan dia melakukannya bergantian dengan Ony. “Coba kau tanyakan pada kedua lelaki yang datang bersamaku apakah mereka pernah menyimpan percakapan atau foto keterlibatan orang yang membayar mereka? Sebaiknya kau belajar lebih baik lagi.” Ucapan Edgar merupakan penghinaan terhadap pekerjaan yang selama ini dilakukan Julia. Dia merasa tidak ada yang salah. Bukankah dia harus memiliki bukti apabila dia terjebak? “Kau menyia-nyiakan kepercayaan orang yang sudah membayarmu. Dan aku tentu akan menyingkirkan orang yang berpikiran mau untung sendiri,” kata Edgar kembali. Edgar tidak perlu memaksa Julia mengatakan keterlibatan Feliks dan Yegor karena informasi dari ponsel Julia sudah sangat lengkap. “Kau…adalah wanita yang terlalu berambisi tanpa peduli dengan keselamatanmu sendiri. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa menjadi seorang pembunuh bayaran, tetapi saranku, jangan hanya mengandalkan keahlianmu meracik obat untuk dijadikan racun. Kau sudah merasakan sendiri akibat dari semuanya.” “Saranku, berlatih bela diri yang lebih baik selain meramu obat. Obati dia lalu tinggalkan dia tempat asing jangan sampai dia ditemukan oleh Karl atau siapa pun juga,” perintah Edgar sebelum pergi setelah dia menerima ponsel Julia kembali dari tangan Ony. Borya dan kedua lelaki lainnya membawa Julia yang disebutkan oleh Edgar setelah menutup mata Julia dengan kain hitam tanpa melepaskan ikatan di tangannya. Edgar mengawasi mereka yang masuk ke dalam mobil sementara Ony mengawasi tuan-nya dengan penuh tanya. Dia adalah orang baru di keluarga Pravitel dan dia juga baru mengetahui kalau Borya, senior yang sudah mengajarkan dia ilmu bela diri dan menggunakan senjata dengan ketepatan yang akurat adalah lelaki yang bekerja dengan Pravitel senior. “Kau sudah menyelidiki Feliks dan apa yang akan dia lakukan terhadap Ben?” tanya Edgar pada Ony. “Sudah. Tuan muda Benua sudah mengetahui keterlibatan Tuan Yegor Salovic,” jawab Ony. “Kenapa? Kenapa Yegor harus memberikan dukungan pada Feliks. Aku yakin kau sudah menggali informasi tentang bajengan itu,” kata Edgar yang kini melangkah menuju mobil. “Karena dia tidak terima penolakan yang dilakukan oleh Tuan Muda Benua. Dia melihat peluang yang sangat baik begitu dia bertemu dengan Feliks. Hanya saja ada yang membuat saya khawatir,” kata Ony membuat Edgar menghentikan langkahnya. “Apa?” tanya Edgar berbalik untuk menatap Ony langsung. “Keterlibatan Karl. Terus terang kami tidak terlalu mengenalnya. Dia adalah orang baru yang memiliki rahasia yang belum bisa kami temukan,” jawab Ony. “Kau memiliki gambar wajahnya?” tanya Edgar. “Saya melihatnya ada di salah satu foto yang ada di gallery di ponselnya Julia,” jawab Ony. “Benarkah?” Tanpa mennunggu lagi, Edgar kembali mengeluarkan ponsel Julia dan dia melihat satu persatu isi gallery nya. Sebuah foto membuat Edgar memperhatikan lebih lama dari biasanya. “Yang mana Karl?” tanya Edgar pada Ony. “Yang memakai jas warna coklat,” jawab Ony saat Edgar memperlihatkan foto yang membuatnya berhenti cukup lama. “Dia, Karl? Kau tidak salah?” tanya Edgar dengan kening berkerut. “Benar. Beberapa kali uku sudah berjumpa dengannya. Dia lelaki yang terlalu banyak bicara dan tidak setia kawan,” jawab Ony. Kening Edgar berkerut. Berapa banyak kebencian dan rencana Yegor untuk membuat Abyan menderita. Apa yang menjadi tujuan sebenarnya? Apakah dia ingin menguasi pertambangan yang bukan miliknya? Hanya orang paling bodoh dan tidak punya otak yang berharap bisa memiliki yang bukan hak-nya. Semua orang tahu, bahwa pertambangan batu mulia yang dikelola Abyan adalah warisan keluarga Pravitel. Dan siapa pun tahu sejarah keluarga Pravitel sebagai pengusaha sukses sejak dulu. “Kau mengatakan kalau Yegor terlibat, apa kau sudah pernah bertemu dengannya?” tanya Edgar. “Maafkan saya. Selama saya bekerja dengan Tuan muda Benua, saya hanya sekali bertemu dengannya, tetapi itu-pun tidak begitu jelas. Dia sepertinya sangat pandai menyembunyikan diri,” jawab Ony. Tawa Edgar terdengar geli. Tidak salah kalau dia memberikan julukan pada Yegor sebagai penjahat pertopeng kebaikan. Yegor seperti bunglon yang bisa membuat lawannya mudah terkecoh. Beruntun Abyan lebih pintar sehingga dia tidak terjebak dengan permainan yang sudah dipasang Yegor untuk menjebaknya. “Bagaimana dengan pengawalan yang sudah kau lakukan terhadap Ben? Aku menduga saat ini Karl lebih memilih meninggalkan negara ini untuk membuat kekacauan yang membuatku harus bisa bertindak cepat,” kata Edgar. “Maksud, Tuan?” “Aku ingin kau berjanji selalu berada di samping Ben, Jaga keselamatannya dengan baik. Seperti yang dikatakan Julia kalau Ben sangat percaya diri hingga membuat pertahannya terbuka.” “Tuan tidak perlu khawatir. Saya akan menjaga Tuan muda dengan baik,” jawab Ony. Siapa pun yang tahu siapa Borya dan Ony mereka pasti tidak akan menduga kalau keduanya memilih bekerja pada Samudera Edgar Pravitel. Samudera memang tidak meminta mereka memperlihatkan keterikatan padanya secara nyata karena dia perlu tahu apakah keduanya memiliki sifat setia atau tidak. Namun, dari perbincangannya dengan Abyan, Ony ternyata telah mengikat diri pada Abyan secara penuh. Sam tidak tahu alasan yang sebenarnya tetapi dia sangat gembira karena keamanan Abyan semakin terjamin saat dia berada di negara kelahiran ayah, kakek dan neneknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD