Setelah kejadian itu, Christ dan Maira kembali ke dalam kamarnya masing-masing. Christ berjanji akan berusaha menyelesaikan masalah perkebunan dengan syarat Maira tidak boleh bertindak gegabah apalagi sembrono ke depannya.
Semuanya akan terjadi atas kehendak dan persetujuan dari Christ. Begitu mutlaknya sebelum keduanya saling meninggalkan satu sama lain.
Dan semua itu sepertinya benar-benar terjadi. Terbukti saat keesokan harinya, Christ tidak sedikitpun keluar dari ruangan kerjanya.
Setelah menyelesaikan sarapannya. Pria itu langsung masuk dan mengurung dirinya sendiri di dalam sebuah ruangan.
Maira yang melihatnya bahkan hanya mampu menghembuskan napasnya bingung.
Bingung harus bersyukur atau sebaliknya. Melihat Christ yang sepertinya benar-benar serius dalam menanggapi seluruh per
