"Maira"
Maira menoleh saat seseorang memanggil namanya di belakang sana.
Dia berbalik dan langsung menatap terkejut, ketika mengetahui siapa orang yang memanggilnya.
"Kamu ?" Pelotot Maira.
Di ikuti Mobil Christ yang mulai memasuki pelataran rumahnya. Christ memasukan mobilnya terlebih dahulu melewati gerbang baru turun menghampiri Maira.
"Sinta kamu ngapain di sini ?" Tanya Maira sambil meremas kuat pegangan besi yang ada di depannya.
Sinta yang tidak lain adalah adik tiri Maira hanya terkekeh sinis sambil terus mendekat ke arah Maira.
"Sayang"
Namun Baru saja langkahnya sampai di depan tubuh Maira. Seorang laki-laki tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya lebih dulu menghampiri Maira dan mengecup ringan kening miliknya.
Sinta diam melongo melihatnya.
"
