Pertengkaran

1213 Words

Sekitar 20 menit, Anjar keluar dengan wajah masam setengah tegang. Dia sama sekali tidak berkata apa-apa, tapi aku dapat mengetahui isi hatinya. Wajah Anjar sangat datar, seperti seseorang yang tidak memiliki rasa. Padahal selama ini, Anjar adalah orang yang sangat peka. "Sayang, kamu ngak apa-apa, kan?" "I am oke," sahut Anjar tanpa senyum, tidak seperti biasanya. "Ada apa sih sebenernya di dalam? Kasih tahu dong?! Fery kan bukan anak kecil yang bodoh." Fery mulai kesal dan menggerutu. Wajar saja, ia seperti tidak dianggap. Padahal, kondisi saja yang sedang tidak kondisif. "Fery, kamu ini!" "Tuh, kan. Salah lagi." "Ya sudah, ayo sini sama Mama ke dalamnya atau mau sama papa aja?" "Mama aja," sahut Fery cepat. "Iya." Kemudian mama dan Fery masuk ke ruang ICU untuk melihat ada apa d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD