Hari sudah pukul 07.30 WIB, tapi masih juga belum ada tanda-tanda kehadiran Anjar dan keluarganya. Aku mulai cemas, ini bukan gaya Anjar, aku tahu bagaimana suamiku bisa menghargai diriku dan juga orangtuaku. Merasa tidak punya pilihan, aku meninggalkan Ayah di dalam kamar dan langsung menuju ke kamarku untuk menghubungi Anjar. Lebih dari 10 kali aku menelpon, tapi sama sekali tidak diangkat. Kenapa? Tanyaku di dalam hati, tapi aku sama sekali tidak merasa marah, yang ada malah, khawatir. Tidak puas, aku terus berusaha untuk menelpon Anjar, tapi hasilnya sama sekali tidak ada. Oleh karena itu, Aku memberanikan diri untuk menelpon Mama. Ternyata Mama juga tidak mengangkat teleponnya. Perasaanku mulai tidak enak, hatiku mulai tidak tenang. Aku memutuskan untuk menelepon Bram. Lebih dari t