Suasana Di Rumah Duka

1106 Words

Aku tidak pernah merasa sesakit ini, aku tidak pernah merasa seterluka ini, aku tidak pernah merasa selemah ini. Aku benar-benar tidak menyangka jika Ayah rela melakukan semua ini untukku. Aku juga tidak mengira, ibu sangup membiarkan Ayah mengambil keputusan besar seperti ini. "Dimana Ibu?" tanyaku kepada Serly. "Aku ingin bertemu dengannya. Apa ibu baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?" "Ibu ada dan sedang bersama Ayah. Jika kamu sudah siap, kita akan kesana." "Aku sudah siap," jawabku sambil menghapus air mata dan berpura-pura kuat dengan semua ini. Tapi saat Serly mulai melangkah, aku masih terdiam. Ternyata kedua kakiku tidak bisa diangkat. Aku tidak mampu, Tuhan. "Jangan pura-pura kuat, Cantika," ucap Nofel dengan lembut ke arah ku. "Nofel ... ." "Mari beta bantu!" ucapny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD