Kabar Bahagia

1100 Words

Tujuh hari kemudian, setelah penerbangan Anjar yang cukup jauh dan melelahkan. Pagi ini, aku berharap, Anjar pulang tepat waktu karena aku sangat merindukan dirinya. Sambil bermanja ria di atas tempat tidur, aku memejamkan mata sejenak sebelum edisi makan besar yang sudah diatur oleh Mama. "Ketemu minggu lagi, Sayang. Tapi pagi ini tanpa gitar maupun kupu-kupu," ucap Anjar sambil memberi kecupan hangat di dahiku. Saat itu, aku merasa seperti mimpi. Ternyata aku sempat tertidur sehingga tidak menyadari tentang kepulangan Anjar. "Aku cuma butuh kamu, Anjar. Syukurlah kamu sudah pulang." "Tapi aku punya sesuatu yang lain buat kamu, Cantika." "Apa itu?" tanya ku sambil mengangkat kepala dan meletakkannya di atas d**a Anjar. "Coba lihat ke bawah, Tika!" "Jangan dulu, Sayang!" sahut ku y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD