Sebuah Jebakan

1209 Words

"Dan jangan lupa, Nona! kau berhutang satu rasa terima kasih padaku." Ucap Roy lalu berjalan pergi. Meninggalkan Bella yang masih terpaku sendiri, meresapi kata demi kata yang di ucapkan Roy. "Sial. Kenapa aku tak berkutik saat berada di dekatnya? Ada apa denganku? Biasanya para pria akan terpesona melihat kecantikanku, tapi dia mengatakan aku gila? Yang benar saja." Gerutu Bella yang tak sengaja di dengar Rachel. " Ada apa? Siapa yang mengatakanmu gila? Kenapa dia bisa berani sekali mengatakan sebuah kejujuran yang tak sanggup di katakan pria lain selama ini?" Tanya Rachel sambil bercanda dan melirik wajah kesal sahabatnya itu. "Jadi menurutmu aku memang begitu?" Bella penasaran. "Maybe yes. Maybe No." Rachel tertawa lepas. Rachel dan Bella kembali ke kantor tempatnya bekerja. Semen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD