"Yaa... seperti dia, wanitaku!" Seketika Tisha terdiam, matanya segera menscan wanita yang ditunjuk Banyu tadi. Dia memperhatikan dari jauh, mencoba menerka apa kelebihan wanita itu. Secara fisik, tidak ada yang berlebihan. Wajahnya biasa saja, standar, bukan yang cantik sekali, bahkan menurutnya jauh lebih cantik dan menarik dirinya. Kulitnya sawo matang. Karena badan wanita tersebut tertutup baju muslim, tentu saja dia tidak bisa menilai keseksian si wanita saingannya. Setelah puas menilai, menurutnya, wanita tersebut sungguh sangat biasa saja, dia bertanya dengan nada ketus. "Boleh kutahu apa yang kau lihat dari wanita itu? Apa kelebihannya dibandingkan aku? Menurutku dia sangat biasa saja." Mata dan nadanya tajam. Banyu menghela nafasnya perlahan. "Yaa.., memang secara fisik dia s