Baru saja tiba, Kinan sudah menuai banyak perhatian di dalam sebuah ballroom yang cukup luas. Hampir semua mata melihat pada dirinya yang ia pikir ia hanya berdandan seperti biasanya. Walau sepertinya ia juga harus menyetujui apa yang dikatakan putranya tadi di rumah, bahwa akan banyak pria yang terpesona olehnya. Membuat Kinan terkekeh geli mengingat penuturan putranya. "Kamu nggak papa?" Kinan cepat tersikap menyadari ia seperti orang gila karena tertawa tanpa sebab. Ia pun menoleh pada asal suara yang barusan bertanya padanya. "Umm.. Saya nggak papa kok," jawab Kinan tersenyum canggung. Sebenarnya Kinan sedikit gugup saat ini. Bagaimana tidak, saat ini ia tengah digandeng oleh seorang pria tampan berstelan jas hitam dengan kemeja hitam di dalamnya. Kinan akui pria ini begitu tampan