Setelah jadwal operasinya selesai kepada pasien atas nama Rohanawati, Lolita kembali ke ruangannya dan melihat rangkaian bunga berada di atas meja kerjanya saat ini lengkap dengan tanda hati di bawahnya.
Karena merasa keheranan, Lolita melihat mungkin saja ada kartu namanya.
Ia mencarinya dan melihat ada kartu nama terselip di antara rentetan bunga yang sudah di rangkai rapi dengan tempatnya yang begitu lucu. Sungguh menarik bunganya, namun Lolita tidak pernah melihat atau mengetahui siapa pengirim bunga ini, bunga ini akan bertengger di atas mejanya jika ia tidak ada di tempat, selalu saja seperti itu.
*Dari penggemarmu* isi secarik kertas itu membuat lolita makin penasaran.
Berselang kemudian suara ketukan ruangannya dan melihat suster Ana masuk.
"Ada apa, Ana?" tanya Lolita.
"Ini, Dok, ada yang menitipkan makanan ini untuk dokter di meja resepsionis." kata suster Ana seraya menyimpan sekotak makanan itu di atas meja kerja atasannya.
"Ini dari siapa?" tanya Lolita penasaran sembari melihat sekotak makanan yang berisi menu lengkap, sungguh di luar dugaan, bukan hanya bunga yang selalu ia terima, untuk pertama kalinya ia menerima sekotak makanan.
"Saya juga tidak tahu, Dok, karena ini sudah berada di meja resepsionis depan waktu saya ke sana."
"Baiklah … taruh saja di situ, makasih ya," kata Lolita lalu duduk di kursi kerjanya sembari mendesah napas agak panjang, walaupun semua hadiah ini sudah biasa baginya tapi untuk memberikannya makanan itu tak biasa, semua orang biasanya menghadiahkannya bunga atau coklat.
"Ini dari siapa, ya, kalau orang memberiku bunga itu sudah sangat biasa dan lumrah tapi memberiku makanan di jam lapar seperti ini, aku ga tau siapa, karena tipe cowok ini sangat perhatian, aku juga sangat lapar saat ini, makan saja deh," gumam Lolita sembari mencicipinya satu persatu.
"Hmm ... enak banget," kata Lolita.
Terkadang memang tak bisa di ungkapkan secara langsung dengan lidah sang pengagum, makanya sangat sering ada istilah “Lidah Menjadi Kaku saat Ingin Menyapa Dirimu”. Dijaman yang serba modern dan canggih seperti sekarang ini menjadi pengagum rahasia jangan menambah kesulitan hati yang sedang melanda, banyak media yang bisa menjadi perwakilan rasa untuk berbicara agar si dia bisa menyadari betapa kamu mengagumi dirinya. Tapi masalahnya sekarang kata-kata pengagum rahasia apa yang bisa bikin dia sadar kalau seseorang sedang ada something untuk Lolita, jangan kawatir kalau kekurangan kata-kata
Jujur saja, pengagum rahasia ini yang bisa menyentuh hatinya. Karena di sini tujuannya memang untuk membantu siapa pun yang sedang dilanda kegalauan rasa karena cinta tak sanggup bicara.
Lolita begitu menikmati makanannya, makanan dari seseorang yang tidak dikenalinya, sungguh tepat waktu datangnya, ketika ia sedang lapar karena harus melakukan operasi.
****
Lolita duduk di kursi kerjanya sembari memejamkan matanya dan menyandarkan kepala di kursi kerjanya, ketika sedang bersantai karena harus melakukan pekerjaan di malam hari. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya di jam 10 malam seperti ini.
"Masuk!" Lolita mempersilahkannya masuk.
"Dok, pasien atas nama Jordania umur 32 tahun sedang gawat di bangsal," kata suster Kaila, yang berganti Shif dengan suster Ana.
"Apa? Baiklah," jawab Lolita sembari meninggalkan semua pekerjaannya dan berlari menuju bangsal, lelahnya belum bisa ia santaikan dan masih harus mendapatkan panggilan meski larut malam.
Dokter bisa di bilang merupakan salah satu profesi yang paling di idamkan. Setiap orang tua pasti bermimpi untuk bisa menguliahkan anaknya di fakultas kedokteran. Bagaimana tidak, profesi dokter sering di identikkan dengan pekerjaan mulia yaitu memyembuhkan orang sakit.
Jika diri kita atau orang tua menderita sakit, bahkan sakit parah, kita akan sangat berterima kasih dan mungkin kagum dengan dokter yang telah melakukan pekerjaannya.
"Riwayat pasien bagaimana?" tanya Lolita kepada suster Kaila yang mendampingnya malam ini.
"Pasien mengalami kelainan jantung, Dok."
"Apa? Kelainan jantung? Tepatnya?" tanya Lolita.
"Tepatnya-----"
"Apa kamu tak bisa membaca riwayat medis itu, Kalila? Apa yang di katakan di dalam riwayat itu? Aku minta kamu bacakan," kata Lolita membentak bawahannya.
"Pasien mengidap penyakit kelainan jantung, Dok, di sini disebutkan Perikarditis Rekuren (Penyakit jantung dengan Komplikasi serius yang ditandai dengan kembalinya rasa nyeri pada d**a)" kata suster Kaila.
Lolita lalu melakukan pemeriksaan jantung menggunakan Stetoskop (Alat Bantu dokter)
"Lakukan X-Ray untuk melihat endapan Perikardium, setelah itu kita bisa memastikannya apa pasien perlu di operasi atau tidak, tapi sebelum itu berikan Obat penghilang rasa nyeri," perintah Lolita kepada bawahannya.
(Perikardium adalah kantung yang membungkus jantung pada manusia)
"Baik, Dok," jawab kedua dokter magang itu bersamaan.
"Wali pasien?" tanya Lolita kepada seseorang yang sedang menangis melihat keadaan Tuan Jordani.
"Iya, Dok, saya adiknya, Kakak saya terkena penyakit apa, Dok? Kenapa kelihatannya dia sangat kesakitan?"
"Kami akan memastikannya dengan melakukan X-Ray dulu, Bu, setelah hasilnya keluar kami akan memanggil wali dari pasien Jordani," kata Lolita.
Wali pasien mengangguk.
"Tapi … Ibu jangan khawatir, pasien Jordani akan kami berikan obat penghilang nyeri untuk sementara sambil menunggu hasil X-Ray," kata Lolita menjelaskan kepada wali pasien agar sedikit lebih tenang dan tidak menangis.
"Jika Kakak saya memang perlu di operasi saya setuju saja, Dok, asalkan kakak saya kembali sehat, saya tidak tega melihatnya sakit," kata wali pasien.
"Kami akan memastikannya setelah hasil tes X-Ray keluar, jadi ibu tenang saja," kata Lolita kembali mengulang pertanyaannya.
Lolita kembali ke ruangannya ketika sudah melihat pemberian obat nyeri kepada pasien atas nama Jordani.
Lolita membaringkan kepalanya saat ini, ia tidak bisa lagi menahan matanya untuk tak tertutup, semoga saja tidak ada pasien gawat malam ini. Sejenak Lolita membayangkan pria yang telah menolongnya, setelah sekian lama ia baru mengalami naik motor untuk pertama kali, selama ini ia hanya menaiki mobil, dan itu menjadi pengalaman yang menarik baginya.
Lolita tersenyum membayangkan wajah pria itu yang begitu tertutup, dan Lolita tidak melihat wajah pria itu, namun ia beranggapan bahwa pria itu masih kecil dan hanya senang naik motor.
Lolita tak tahu mengapa ia bisa langsung percaya kepada pria itu, ia merasa bahwa pria itu tidak mungkin macam-macam.
Apakah Lolita mengalami cinta pada pandangan pertama?
Cinta pada pandangan pertama pun seringkali membuat seseorang yang mengalami jatuh hati tersebut menjadi salah tingkah di buatnya. Gugup saat jumpa, saat berbicara dan ada perasaan yang menggebu-gebu seperti bom waktu yang siap meledak manakala melihatnya tersenyum. Ada kebahagiaan yang sulit Lolita lukiskan, ia malah lebih sering membayangkan pria itu.