“Kamu ingin memakan sesuatu?” tanya Starla sok perhatian. “Tidak usah, aku punya beberapa makanan di kontrakan,” sahut Alarie memelas. “Tuh, kan, sungkan lagi. Aku akan ke supermarket membeli makanan. Kamu tidak apa ditinggal sebentar?” “Umh… baiklah. Terimakasih Starla. Kamu memang sahabat terbaik ku.” Starla tersenyum singkat kemudian beranjak. Hingga kakinya melewati pintu tiba-tiba senyumnya sirna. Matanya memandang datar sambil berjalan santai. “Terbaik? Bulshit!” Ia berjalan ke arah supermarket yang terdapat di depan rumah sakit. Berniat membeli beberapa makanan ringan dan suplemen. Bukankah tindakan Starla terlalu baik? ia seperti memberi makan tumbuhan parasit yang sedang tumbuh di dahannya. Barisan makanan ringan tersaji di etalase. Keranjang Starla pun sudah dipenuhi berbag