25. Sebuah Janji

3321 Words

Benar aja, sewaktu aku ke area pesta, suamiku sudah menggendong abang kembar yang sudah mengantuk dan bang Nino menggendong Tata yang tidur. “Bersihin badannya dulu Neng, lengket, nanti rewel” perintah bang Nino setelah berhasil memindahkan Tata ke kasur kamar Tata. Aku mengangguk lalu membuka baju pesta Tata, dan mengganti bajunya dengan piama. Setelah melap tubuhnya dan memakaikan banyak talk. Tata terusik sebentar lalu tetap tidur. Suamiku pasti mengurus abang kembar. Setelah urusan anak anak beres, baru dia mengajakku ke kamar. “Mau ngapain ke tempat pesta lagi?, biar aja acara anak muda. Lagian bentar lagi bubar” omelnya. “Aku belum pamit sama orang tua” sanggahku mengulur waktu. Dia berdecak. “Gak usaha cari alasan, para sepuh menginap, lupa kamu aku dan Nino besok sore terban

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD