4

1470 Words
Seorang pria tengah berdiri di dekat dinding kaca raksasa yang terbentang dari atas hingga bawah ruangan itu. Mata tajamnya kini melihat ke arah jalanan yang cukup padat hari ini. Pintu ruangannya terbuka, tapi ia tidak mengubah posisinya. "Apa yang kau temukan?" tanya pria itu. Ia baru membalik tubuhnya dan melihat ke pria lain yang berdiri di sebelahnya. "Aku menemukan dua orang yang kau cari, Ell." Pria itu seharusnya bicara dengan nada senang, tapi ia malah terlihat tidak bahagia. "Kemarin, wanita yang disebut sebagai wanita baru Paman Damian tiba di kediaman Paman Damian. Dan hari ini aku bisa melihat dengan jelas wajahnya ketika ia keluar dari kediaman itu. Dan wanita itu adalah Alee, wanita yang juga kau cari selama enam tahun ini." Pria itu bicara dengan hati-hati sembari menyodorkan amplop cokelat pada Ell. Tangan Ell meraih amplop dari sahabatnya yang ia minta untuk mencari keberadaan Alee. Ia membuka amplop itu dengan wajah tanpa ekspresinya. Tatapan Ell menjadi semakin dingin saat ia melihat beberapa lembar foto yang ada di tangannya. Di foto itu terlihat seorang wanita dengan dress berwarna hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya terlihat masuk ke dalam sebuah mobil di kediaman ayahnya. Ell tidak mungkin tidak mengenali wanita di foto meski penampilannya berubah. Wajah wanita yang sudah meninggalkannya itu terekam jelas di benaknya. Sebuah kejutan yang tidak menyenangkan untuk Ell. Ia mencari Alee selama bertahun-tahun, dan ketika ia menemukan Alee ternyata Alee adalah wanita yang sudah membuat ayah dan ibunya berpisah. Kemarahan Ell pada Alee semakin bertambah. Setelah Alee meninggalkannya sekarang Alee merebut ayahnya dari ibunya. Ell mendengus kasar. Apakah Alee meninggalkannya untuk mendapatkan tangkapan yang lebih besar? Apa bedanya Alee dengan wanita jalang? Merayu pria kaya beristri untuk hidup nyaman tanpa memikirkan kehancuran dari keluarga yang ditinggalkan oleh pria itu. Tangan Ell meremas foto digenggamannya. Ia tidak akan pernah membiarkan Alee hidup dengan tenang setelah menghancurkan kebahagiaannya dua kali. Darren, sahabat Ell itu merasa udara di sekitarnya menjadi lebih dingin. Ia memang jarang melihat Ell tersenyum, tapi wajah dingin Ell kali ini terlihat lebih mengerikan dari biasanya. Ia bisa menilai seberapa marah Ell saat ini. "Apa yang ingin kau lakukan sekarang, Ell?" tanya Darren. Ell tidak menjawab Darren. Saat ini yang ingin ia lakukan adalah menghancurkan hidup Alee. Selama bertahun-tahun ia pikir Alee meninggalkannya karena kesalahannya, tapi melihat bagaimana Alee merusak rumah tangga orangtuanya, Ell pikir kepergian Alee murni karena wanita itu tidak pernah memiliki perasaan apapun terhadapnya. Cinta yang selama enam bulan Alee tunjukan padanya itu hanyalah kepalsuan semata. Selama enam tahun ia telah membuang tenaga dan waktunya memikirkan Alee. Pada kenyataannya wanita seperti Alee adalah tipe wanita yang sangat ia benci. Menempel pada pria kaya untuk kehidupan yang lebih baik. Ell tahu Alee berasal dari keluarga kaya raya, tapi Alee sudah tidak berhubungan lagi dengan ayahnya. Ell benar-benar salah menilai Alee. Sebelumnya ia pikir Alee wanita baik-baik yang tangguh. Wanita yang bisa melalui kesulitan hidup tanpa memerlukan bantuan orang lain. Alee juga terlihat tidak manja seperti kebanyakan anak orang kaya lainnya. Ia juga tahu Alee melakukan pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ell sempat memuji kepribadian Alee. Namun, hari ini setelah mengetahui bahwa Alee adalah wanita simpanan ayahnya, penilaian Ell tentang Alee semuanya hancur. Alee tidak seperti yang ia pikirkan. Pada akhirnya Alee tetaplah seorang wanita matrealistis yang membutuhkan pria kaya untuk memenuhi semua kebutuhannya. "Ell, kau mendengarkanku?" Darren bersuara lagi. "Kau sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik, Darren. Kau bisa pergi sekarang." "Baiklah. Jika kau membutuhkanku kau bisa menghubungiku." Darren kemudian pergi. Membiarkan Ell sendirian di saat seperti ini lebih baik daripada ia menemani sahabatnya itu. Ledakan amarah Ell mungkin tidak akan enak dilihat olehnya. Seperginya Darren, Ell tidak melakukan apapun, ia hanya memendam kemarahannya. Ell bukan tipe orang yang akan meledakan kemarahannya dengan menghancurkan sekitarnya. "Di mana wanita itu?" tanya Ell pada Marcus sembari melangkah memasuki kediaman megah ayahnya. "Siapa yang Anda cari, Tuan Muda?" tanya Marcus seolah tidak tahu yang dimaksud oleh Ell. Ell berhenti melangkah. "Alee! Wanita simpanan Daddy." "Apakah kau mencariku, Ell?" Kepala Ell beralih ke arah tangga. Di anak tangga teratas ada Alee yang mengenakan dress hitam tanpa lengan. Wanita itu menuruni anak tangga, ia tampak sangat tenang. Sebelumnya Alee sudah mempersiapkan dirinya, cepat atau lambat ia pasti akan bertemu dengan Ell. Tatapan dingin Ell menyapu Alee. Ini adalah pertemuan pertama ia dan Alee setelah enam tahun lamanya. Harus Ell akui Alee telah berubah, wanita itu tampak lebih matang dan kecantikannya semakin menonjol. Namun, tidak ada tatapan memuja di mata pria itu. Yang ada hanyalah kemarahan dan kebencian. "Lama tidak bertemu, Ellijah." Alee menyapa Ell disertai dengan senyuman menawannya yang terlihat tanpa dosa di mata Ell. "Tinggalkan tempat ini!" Ell menekan Alee. Ia menyampaikan maksud kedatangannya dengan baik tanpa basa-basi sedikit pun. Alee tertawa kecil. "Balasan sapaanku terlalu ramah, Ell." Suara tawa Alee membuat emosi Ell meningkat. Apakah ucapannya dianggap sebuah lelucon oleh Alee? "Kau benar-benar menjijikan. Tidak bisakah kau menggoda pria lain saja? Kenapa harus Damian Ingelbert?!" seru Ell dingin. "Kenapa kau masih bertanya, Ell? Damian Ingelbert, mapan, seksi, gagah dan matang." Raut wajah Ell semakin dingin. Matanya seperti ingin membakar Alee hidup-hidup dengan kemarahannya saat ini. Tidakkah Alee memiliki sedikit saja rasa malu? Jawaban Alee sangat menunjukan seberapa murahannya Alee. Ell benar-benar tidak menyangka bahwa ia menyia-nyiakan waktunya untuk memikirkan wanita seperti Alee. "Tinggalkan Daddyku, Jalang. Atau aku akan membuatmu seperti di neraka!" Ell tidak pernah mengancam orang sebelumnya, karena apa yang ia katakan itulah yang akan ia lakukan. Alee sudah menghancurkan kebahagiaan keluarganya, merusak keharmonisan yang sudah puluhan tahun terjalin. Ibu Ell juga menjadi pecandu alkohol dan sering mengkonsumi obat penenang. Pengkhianatan ayahnya jelas menjadi penyebab dari kehancuran sang ibu. Dan Ell menyalahkan wanita ketiga juga ayahnya atas apa yang terjadi pada ibu yang sangat Ell sayangi. Dahulu Ell sangat mengagumi dan menghormati ayahnya, tapi ketika ia tahu bahwa ayahnya mengkhianati ibunya, semua rasa hormat dan rasa kagum Ell pada pria yang memiliki darah yang sama dengannya itu lenyap. Alee mengangkat wajahnya, semakin menatap lekat mata Ell yang tampak seperti ia sedang menantang Ell. "Aku tidak akan meninggalkan Daddymu kecuali Daddymu yang menginginkan hal itu. Lakukan apapun karena aku tidak akan mundur." Nada suara Alee terdengar sangat tenang, tidak ada ketakutan sedikit pun di wajah wanita itu. Ia tidak tahu definisi sebenarnya hidup seperti di neraka yang Ell maksud, tapi untuk Alee yang telah melewati banyak penderitaan ia yakin yang Ell maksud sama seperti hari-hari terburuknya dahulu. Dan itu bukan sebuah hal mengerikan untuknya. Akan tetapi, bisa Alee pastikan bahwa tidak akan ada lagi orang yang bisa melukai dirinya. Ia bukan Alee yang hanya akan diam saja ketika ia tersakiti, ia bukan Alee yang dulu. Terlebih saat ini ia memiliki Sky yang harus ia lindungi. Ia jauh lebih kuat dari sebelumnya. Alee telah berhasil memprovokasi Ell, dan sekarang mata pisau tajam Ell hanya fokus pada satu tujuan, dan itu adalah Alee. "Apa yang terjadi di sini?" Suara Damian terdengar dari arah belakang Ell. Pria itu mendekati Alee dan Ell yang tampak berselisih. Ell mengalihkan pandangannya pada sang ayah, jenis tatapan yang sama yang ia berikan pada Alee tadi. "Daddy, kau benar-benar tidak bermoral. Kau menjalin hubungan dengan wanita yang jelas-jelas sudah kau ketahui pernah berhubungan dengan putramu sendiri." "Apa yang salah dengan itu, Ell? Alee bukan kekasihmu lagi." Damian menanggapi ucapan putranya dengan tenang. Ell mendengkus. Apa yang salah? Ayahnya masih berani bertanya tentang hal itu? Jika memang ayahnya sudah sangat bosan pada ibunya, setidaknya ayahnya bisa mencari wanita yang kelasnya jauh di atas ibunya. Alee memang cantik, tapi tetap tidak bisa dibandingkan dengan kesempurnaan yang dimiliki oleh ibunya. Ketika masih muda ibunya dinobatkan sebagai pemenang kontes kecantikan dunia. Tidak hanya itu, ibunya juga wanita yang cerdas. Ia lulusan terbaik di Harvard University. Ditambah ibunya juga memiliki segudang talenta. "Wanita ini hanya mengincar kekayaanmu, Dad! Dia meninggalkanku dan merayumu." Ell tidak memiliki penilaian lain tentang Alee selain wanita matrealistis yang tidak tahu malu. Alee hanya tersenyum mendengar kata-kata Ell. Ia tidak sakit hati sama sekali, tidak hanya Ell orang-orang lain juga akan berpikir seperti itu tentangnya. Ell hanyalah permulaan saja. Gold digger, julukan itu sebentar lagi akan disematkan padanya. Apa lagi yang bisa orang lain pikirkan ketika wanita muda bersama dengan pria yang usianya terpaut dua puluh tahun lebih selain wanita pencari kekayaan semata. "Itu bukan masalah, Ell. Kekayaanku membutuhkan pewaris. Kau jelas tidak mau mengelola bisnis Daddy," balas Damian. Ell tidak menyangka jika otak ayahnya menjadi sangat tumpul seperti ini hanya karena seorang wanita. Lagi-lagi Ell semakin kehilangan rasa kagum terhadap ayahnya sendiri. "Sudahlah, tidak perlu membicarakan hal ini lagi. Karena kau sudah ada di sini makan malamlah dengan Daddy." Damian memegang bahu Ell. Ell menjauhkan tangan ayahnya dari bahunya. Dahulu ia dan ayahnya memang sangat dekat, tapi itu sebelum sang ayah mengkhianati ibunya. "Aku tidak tertarik makan malam bersama kalian!" Ell lalu berbalik meninggalkan tempat itu dengan suasana hati yang lebih buruk dari ketika ia datang tadi. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD