Sepanjang perjalanan ke rumah, pikiran Sissy tidak lepas dari Elkan. Ia terus bertanya-tanya dalam hati, apa ucapan Bryan tadi di minimarket sampai ke telinga Elkan? Sissy menghela napas panjang. Saat ini ia sedang berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit kamar. "Apa gue telpon Kak El aja ya?" gumamnya berpikir. "Tapi enggak ah. Ngapain juga telpon dia? Bukannya bagus ya, kalo Kak El tahunya gue hamil sama cowok lain? Kan dengan begitu gak bakal ada lagi tipuan perjanjian. Dia bakal bener-bener lepasin gue dari hidupnya." Sissy kembali diam. Lalu melangkah ke arah cermin panjang yang ada di pojok kamarnya. Ia menarik bajunya hingga memperlihatkan perutnya yang mulai membesar. Di usia kandungan yang ke tiga bulan, rahim sudah seukuran jeruk bali. Sissy terpejam sambil menarik n