Episode 11 : Kesedihan Zack

1510 Words
Sepasang tangan yang saling bergandengan erat, mengisi ruas jemari satu sama lain, tengah menelusuri lorong sebuah rumah sakit. Derap langkah cepat juga menyertai keduanya, di mana Alvaro dan Arina-lah sosok tersebut.  Arina mengenakan dress panjang warna biru muda dipadukan dengan sweter berwarna putih. Rambut Arina tak lagi disanggul lantaran kali ini rambut bergelombang indah dan panjangnya sepinggang itu dalam keadaan digerai, meski rias tipis berikut gincu merah masih menyertai penampilan wajah cantiknya yang tampak sempurna. Alvaro yang masih memimpin langkah, berangsur menunduk dan membuatnya menatap wajah Arina. Ia dapati, mata Arina yang sudah sangat merah, terlepas dari kelopak mata wanitanya itu yang sudah agak sembam. Paling parahnya, tak lain bibir bawah Arina yang sudah wanita itu gigiti tiada henti. Sebuah kenyataan yang Alvaro pahami sebagai efek ketika calon istrinya itu sedang cemas dan tak mampu mengusai diri. Alvaro menahan bibir Arina dengan hati-hati dan mengeluarkannya dari gigitan wanita itu. Kemudian, ia yang sampai berhenti melangkah dan menatap cemas kenyataan bibir Arina, berangsur menyapu bibir Arina menggunakan telunjuk tangannya yang bebas dan tak menggandeng tangan Arina. Alvaro dapati, telunjuk miliknya yang langsung dihiasi noda darah segar dan itu setelah ia menyapu bagian bibir bawah agak dalam milik Arina. “Sayang?” Alvaro menghela napas dalam dan berakhir dengan mendesah. Ia menatap tak habis pikir Arina yang justru semakin dirundung kesedihan. “Windy … selama ini, aku mengenalnya sebagai pribadi yang kuat. Dia wanita hebat yang telah menuntun bahkan menjembataniku hingga sampai titik ini. Dia yang selalu dukung aku, dan aku pikir, dia selalu bisa mengatasi segala sesuatunya termasuk masalahnya. Namun, apa? Sekarang dia kritis setelah mencoba melakukan bunuh diri (Windy pemeran utama di n****+ : Bukan Mempelai Pengganti).” Arina menitikkan air mata tanpa bisa menahannya. Lantaran Arina akan kembali menggigiti bibir bawahnya, Alvaro langsung sigap menahan bibir tersebut, kemudian menatap ke dua manik mata di hadapannya penuh peringatan. Di waktu yang sama, dari lorong seberang menuju lorong kebersamaan Arina dan Alvaro, bersama dua orang ajudannya, Zack melangkah tak bersemangat menuju kebersamaan Alvaro dan Arina. Awalnya, Zack yang mengenakan mantel hangat warna hitam, mengamati sekitar sambil menghela napas pelan. Zack mengamati suasana di sana dengan malas. Namun, ketika pandangannya tak sengaja mendapati kebersamaan Arina dan Alvaro, semuanya berubah. Zack mengenali wajah Alvaro sebagai wajah pria yang satu minggu lalu ia dapati menepi di sebuah ruko yang belum jadi, karena pria tersebut kehujanan. Sedangkan wanita di sebelah Alvaro dan tidaklah lain Arina, … wanita itu sukses membuat dunia Zack berhenti berputar. Zack refleks menghentikan langkahnya seiring pikirannya yang dipenuhi bayang-bayang monokrom mengenai sosok tomboy di masa remajanya. Remaja tomboy yang selalu ceria dan langsung menjadi sangat rapuh semenjak ia menyatakan cinta kepadanya. Remaja tomboy itu tak hanya bersedih, melainkan sampai menitikkan air mata.   Arina … Zack yakin wanita anggun yang kecantikannya melebihi bidadari tersebut merupakan Arina yang ia cari. Arina yang telah merenggut kebahagiaannya dan membuatnya menghabiskan waktunya dengan sepi. Juga, Arina yang membuat gairah cintanya kembali hidup. Tak hanya hati Zack yang menjadi kembali berdebar-debar setelah lima tahun mati seperginya Arina, tetapi juga jantungnya yang langsung berdetak sangat kencang hingga Zack bisa mendengarnya dengan sangat jelas. Setelah sampai menghentikan langkah hingga ke dua ajudannya melakukan hal yang sama, juga Zack yang sampai menitikkan air mata beberapa kali bersama dunia pria itu yang mendadak hening. Langkah tergesa mengantarkan pria muda itu pada Arina. Akan tetapi, kata-kata sayang yang terlontar dari Alvaro disertai Alvaro yang merengkuh dan menciumi kepala Arina tiada henti, membuat Zack kalah sebelum perang. Zack menghentikan langkahnya. Pria itu menatap kebersamaan Alvaro dan Arina penuh luka. Di mana yang ada, Zack meratapi apa yang terjadi pada kebersamaan Arina dan Alvaro. “Sudah, ya? Aku enggak mau kalau kamu sampai menyalahkan bahkan menyakiti diri kamu sendiri,” tutur Alvaro sambil mengelus kepala Arina. Arina dan Alvaro tak lagi bergandengan, lantaran ke dua tangan Alvaro sibuk mendekap Arina dan sesekali akan mengelus kepala berikut punggung wanitanya itu. Tak lupa, kecupan mesra juga kerap Alvaro kuncikan di kepala Arina. “Tapi, Mas?” elak Arina yang berangsur menengadah menatap Alvaro. Alvaro segera menggeleng dan menepis alasan Arina. “Enggak, Sayang. Cukup. Memang sudah begini. Windy sudah harus begini. Kita doa saja buat kebaikan sekaligus kesembuhan dia, ya?”  Jalinan kebersamaan Alvaro dan Arina yang begitu mesra, ke duanya tampak menjadi pasangan yang begitu sempurna, sukses menghancurkan hati Zack yang baru saja kembali berdebar-debar. Zack hancur sehancur-hancurnya, padahal selama lima tahun terakhir, alasannya bisa bertahan hanyalah Arina. Namun, apa daya jika alasannya bertahan justru telah menjadi milik pria lain? Jangankan membuat wanita itu selalu bersamanya, membuatnya Arina kembali saja, pasti Zack tidak bisa. “Rin …?” Zack yang tak kuasa mengontrol dirinya, sangat berharap Arina mau mendengar dan mengenalinya. Dan Zack sangat berharap Arina mau memberinya kesempatan, apalagi Zack sungguh ingin kembali dan bersama wanita itu. Tak lama setelah panggilan yang Zack lakukan, Alvaro dan Arina berangsur menghentikan langkah mereka. Di mana hampir di waktu yang sama, ke duanya juga refleks menoleh ke belakang untuk memastikan sumber suara yang tadi memanggil Arina. Alvaro langsung mengernyit heran, sedangkan Arina langsung mengenali sosok tersebut. Sosok yang membuat Alvaro merasa heran lantaran pria muda yang tampak begitu gagah tersebut sampai berlinang air mata dan terus menatap sedih Arina. “Zack …?” batin Arina. Antara percaya dan tidak percaya, lantaran pada akhirnya, mereka bertemu setelah selama enam tahun terakhir, mereka benar-benar lepas komunikasi. Namun, kenapa Zack tampak begitu bersedih bahkan sampai berlinang air mata? Pikir Arina. *** Sudah satu minggu berlalu, tapi Zack tak juga bisa melupakan tanggapan dingin Arina yang hanya membalas sapaannya dengan gumaman sebelum akhirnya wanita itu berlalu. Arina sungguh tidak memberikan tanggapan lebih dan hanya sebatas itu sebelum memutuskan berlalu bersama pria yang menyertai kehadiran Arina. Pria yang baru Zack ketahui merupakan tunangan Arina. Iya, wanita yang sangat ia cintai. Wanita yang menjadi alasannya bertahan, sungguh sudah dimiliki orang. Arina sama sekali tidak memiliki rasa lebih apalagi peduli lagi kepadanya. Jadi, jangankan cinta, peduli saja, Arina sudah tidak. Edward memberikan sebuah map berikut surat kabar dan sebuah majalah khusus hiburan kepada Zack yang sudah menuntutnya untuk mengumpulkan semua tentang Arina, secepatnya. Zack langsung melirik tegas apa yang kepercayaannya suguhkan. Sebuah surat kabar, 3 buah majalah hiburan, juga map kuning yang langsung ia buka. “Edward … cepat jelaskan,” ucap Zack yang mulai serius membaca dokumen berikut berkas-berkas yang menghiasi map kuning di tangan kanannya. “Nona Arina merupakan seorang penulis yang sukses. Bahkan dua bulan terakhir, n****+ best sellernya baru saja difilmkan oleh ‘Start Gold Vision’ dan mendapat sambutan yang terbilang sukses. Genre yang Nona Arina usung sendiri beragam. Ada buku cerita khusus anak, remaja, hingga dewasa mengenai roman pernikahan.” Setelah menjelaskan panjang lebar, Edward meraih surat kabar berikut majalah khusus hiburan. Di surat kabar, ada sosok Arina yang tergabung dalam gala priemer film dari adaptasi n****+ best sellernya yang berjudul : Thank You, I Love You! Di mana di foto tersebut, Arina yang mengenakan kaus putih selaku seragam dari film sendiri, bersanding dan ditemani oleh Alvaro. Sedangkan di majalah khusus hiburan, ada beberapa profil Arina sebagai penulis dan masa lalunya, penulis idaman yang sedang naik daun, juga penulis inspiratif yang mendonasikan sebagian besar penghasilannya untuk kaum Duafa. Setelah melihat profil-profil Arina di setiap surat kabar berikut majalah yang Edward sodorkan, Rahang Zack mengeras seiring kedua tangannya yang mengepal kencang. “Kenapa bisa?” tegasnya yang menatap sang kepercayaan penuh kecewa. “Kenapa kamu baru mendapatkan semua ini sekarang? Kenapa kamu tidak memberikan semua ini, dari dulu?!” lanjut Zack dengan suara yang sangat tinggi. Emosi Zack pecah bersama rasa sakit berikut air mata yang seketika meluap. Zack menunduk dan mencengkeram rambutnya menggunakan ke dua jemari tangannya. Zack marah, kecewa, dan merasa kalah lantaran pada kenyataannya, ia baru menemukan Arina setelah wanita itu diikat pria lain. Ketika Arina justru tengah mempersiapkan pernikahan dengan pria lain! Zack ingin teriak bahkan mengamuk. Namun, pria itu sadar, jika ia sampai melakukannya, itu hanya akan memperburuk suasana. Akan tetapi, Zack sungguh tidak bisa menahan dirinya untuk tidak merindu dan menemui wanita itu. Dan Zack harus menemui Arina sebelum ia benar-benar gila. “Katakan kepadaku, sekarang Arina di mana?” Di tengah air matanya yang berlinang, Zack berkata tanpa menatap Edward.  Edward sendiri sudah ketakutan dan tak berani menatap Zack. Edward yang sampai menunduk dalam telanjur takut akan mendapat hukuman atau lebih parahnya dipecat secara tidak hormat, lantaran ia telah mengecewakan atasannya. Namun setelah ini, Edward bisa memberikan semua perkembangan tentang Arina, lantaran ia sudah menugaskan dua orang mata-mata untuk mengawasi setiap kesibukan Arina khususnya ketika wanita itu sedang di luar rumah. Setelah menyimak penjelasan Edward yang mengatakan keberadaan Arina, berikut mata-mata yang akan ditugaskan untuk mengawasi sekaligus membantu Arina, Zack segera menyeka tuntas air matanya kemudian melangkah tegas meninggalkan ruang kerja kebanggaannya. Dan ketika Zack keluar dari ruang kerjanya, dua orang ajudan bersetelan lengan panjang warna hitam, segera mengawal diikuti pula oleh Edward yang buru-buru menyusul, setelah merapikan map berikut surat kabar berikut majalah yang meliput profil-profil Arina.  Mampukah Zack meyakinkan Arina dan membuat wanita itu kembali sekaligus bersamanya, sedangkan Arina justru sudah mempersiapkan pernikahan dengan pria lain? Bersambung ….
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD