"Siapa yang nganter kamu barusan?" tanya Damar murka. Dia yang sedang menggendong anaknya mendapati sang istri yang turun dari mobil seseorang dan melambaikan tangan ke arah si pengemudi yang merupakan seorang lelaki. "Kamu nggak perlu tahu," sahut istrinya cuek sembari mengambil sang anak dari gendongan suami yang berbeda umur cukup jauh darinya itu. "Astaga, Mas ini masih suami kamu, Hes. Mas wajib tahu kamu keluar sama siapa dan ke mana aja." Hesti merotasi matanya. "Aku ada urusan penting dan itu tadi teman. Puas?!" Hesti langsung bergegas menuju kamarnya dengan membawa sang anak. Damar mengikutinya dari belakang. "Kita harus bicara," ujar lelaki itu tegas. "Nggak ada lagi yang mesti kita bicarakan. Aku tetap sama keputusanku, pisah sama kamu. Aku udah ajuin gugatan cerainya ke pe