Sedih Tak Berujung

1415 Words

"Nanti aku coba ngomong sama Ara, ya?" "Mau ngomong apa, Ma? Mama lagi teleponan sama siapa?" tanya Ara yang baru saja memasuki kamar mamanya. Nessa segera mematikan sambungan teleponnya. "Mama teleponan sama siapa barusan?" ulang Ara bertanya. "Papa kamu." Ara mendengkus, tak suka jika sang mama masih berkomunikasi dengan papanya. "Kenapa lagi dia? Nggak cari masalah sama Mama, 'kan?" Nessa tersenyum. "Kamu benci banget sama papa?" "Aku kecewa, Ma. Yang levelnya sudah jauh di atas kata benci." Ara yang sudah duduk di pinggir kasur, memutar posisinya menghadap mamanya. "Dia udah nyakitin mama, kita... terlalu banyak. Bahkan, kemarin ini saat aku datang ke rumah mereka, papa nampar aku. Dan si pelakor itu, dia selalu aja sok baik membela aku di depan papa. Aku muak banget!" Perihal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD