Leo langsung menodong Miya dengan beberapa pernyataan begitu perempuan itu kembali ke kantor. Sudah hampir jam pulang, Leo tetap meminta Miya untuk ke kantor lagi. Dia penasaran ingin mendengar tentang Ara dari Miya. "Bucin aku kayak gitu tuh, padahal seharusnya gue bisa langsung pulang," gerutu Miya nyaris tak terdengar. "Ngomong apa kamu barusan?" "Bukan apa-apa." Miya mendudukkan diri di kursi seberang Leo duduk yang terhalang dengan meja kerja lelaki itu. "Saya boleh duduk kan, ya? Capek soalnya." Leo tak menjawab, malah mengalihkan pertanyaan selanjutnya sejak Miya masuk ke ruangannya. "Beneran dia enggak ada senyum sama sekali pas nerima bunga itu walau tahu dari saya?" "Iya. Memang dia harus gimana ekspresinya? Tersenyum sumringah, gitu? Lah, Bapak udah tahu kalau Mbak Ara it