Syafa

1308 Words

"Mama mau ke mana?" tanya Ara melihat penampilan mamanya yang sudah rapih keluar dari kamar. Pasalnya, mamanya tidak bilang mau pergi ke mana pun dari tadi. Pantas saja mamana tidak menyiapkan apa pun untuk makan malam. Biasnaya, sang mama sudah sibuk di dapur pada sore hari. "Mau pergi sama gue," sahut Beni yang baru saja tiba di apartemen Ara beberapa saat yang lalu. "Pergi sama lo ke mana? Kok baru bilang gue?" "Cuma mau makan-makan aja. Lo kan katanya belum mau keluar unit apartemen." Ara tampak berpikir. Memang saat ini tidak ada lagi yang menghujatnya, semua berbading terbalik. Hujatan sekarang—dari beberapa hari lalu tertuju pada Arash dan Syafa. Ara mencurigai Beni yang menyebarkan gosip pada media, namun lelaki kemayu itu mengelak. Beni akhirnya mengakui setelah didesak Ara ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD