When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sedari pagi hingga sore ini Artha dan Ristra tidak berteguran, Artha merasa Ristra sudah cukup tidak menghargai dia sebagai suami, tidak pernah menghargai perasaannya dan selalu tidak di hargai pengorbanannya. Artha cukup sabar tidak menjadi prioritas istrinya, wanita itu selalu sibuk dengan dunianya sendiri kehidupannya sendiri. Namun Artha merasa Ristra semakin menginjak-injak kebaikannya selama ini, padahal dia cukup sabar dan mengalah tidak ingin istrinya itu sakit atau kenapa-kenapa. Artha begitu takut hari itu saat Ristra keguguran sebab mengalami Preklamsia di akhir kehamilannya semua itu dikatakan berkaitan autoimun yang memang dia idap sejak masih kecil. Artha sempat menyalahkan dirinya sendiri membuat dia menjadi suami yang selalu mengalah. Tapi semakin hari Ristra semakin