Part 8

3621 Words
"Baek, kau sudah pulang kan?" Kris hyung menutup pintu sambil berteriak mencari ku. "Kenapa? Kenapa kau masih mencari ku?" Aku hanya melipat tanganku dan tetap fokus meyakan tombol remote tv mencari siaran yang menarik. "Ah aku tau kau pasti sudah pulang" Kris hyung duduk di sebelahku sambil sesekali melirikku. "Kau dari mana? Sampai kau tega meninggalkan adikmu yang tampan ini?" "Aku tidak bermaksud seperti itu, lagi pula Chanyeol pasti akan mengantarkan mu pulang. Dan jangan pernah mengatakan kau tampan, kau itu cantik Baek" "Aku tampan hyung! Tidak cantik! Dan darimana kau tau kalau Park Chanyeol yang mengantarkan aku pulang?" aku menoleh kearahnya, Kris hyung mengambil remote tv dari tanganku. "Dia kan pacarmu" Jawabnya santai sambil menganti siaran yang dia suka. "Yak!! Itu hanya pura pura" Aku memukul lengannya kesal. "Oke oke" "Hyung kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau dari mana?" Aku menatapnya tajam, awas saja jika dia berbohong. Karena aku sudah tau semuanya. "Ah itu.. aku baru menyelesaikan tugas ku" Dia kelihatan gugup sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Dia berbohong!! "Tugasmu? Ah aku tau, tugas untuk menjaga Zitao kan?" Dia menatap ku dengan wajah bingung sekaligus terkejut. "Kau.. dari mana kau tau?" Dia kelihatan gugup. "Tentu saja dari teman mu" Aku mengalihkan pandanganku ke tv. "Park Chanyeol" Dia bergumam dengan geramnya. "Ah itu kah tugasmu hyung? Uwah hyungku memang benar benar, bertidak membohongiku" "Baek aku tidak bermaksud berbohong padamu" "Aku tau, kau hanya takut jika aku mengadukan nya ke ayahmu kan? Tenang saja aku tidak akan mengatakan apapun" Ah ayah Kris hyung melarangnya untuk berpacaran dulu sebelum dia mendapatkan gelar sarjana nya. Maka dari itu, sampai saat ini dia tidak memiliki pacar seorang pun. Inilah alasan kenapa saat Luhan bercerita kalau Kris hyung dekat dengan seorang laki-laki aku merasa ayah dan tidak mungkin. Aku sedikit kasihan pada nya, Kris hyung adalah tipe laki-laki yang tidak bisa membantah perintah orang tua. Anak yang sangat penurut. "Baekhyunnie" Dia menatapku dengan wajah memelas nya. "Berhenti lah bersikap seperti anak kecil hyung. Aku tidak akan mengatakan apapun pada ayah mu" Dia tersenyum dan mencubit kedua pipiku. "Thankyouu Baek, aku akan menyetujui hubunganmu dengan Chanyeol" "Lepaskan pipiku! Sakit! Aku dan dia hanya berpura pura" "Jika kau benar benar berpacaran dengan nya, aku tetap akan merestui hubungan kalian" "Hyung!! Jangan membuat ku kesal atau aku akan mengatakan nya kepada paman Wu" "Ah maaf maaf. Ku mohon jangan katakan apapun pada ayah ku"  Aku hanya tersenyum melihat wajah Kris hyung yang terlihat takut saat membayangkan bagaimana reaksi ayah nya jika dia tau jika Kris hyung dekat dengan seorang laki-laki. "Hyung" "Ah kenapa?" "Aku lapar" "Beli saja sana" "Ah aku tidak punya tenaga lagi untuk berjalan, aku sudah cukup lelah berlari menghindar dari kejaran Senior Kyungsoo" "Oke, aku yang akan membeli nya. Ck dasar bocah cerewet ini" Aku tersenyum geli saat Kris hyung kembali ke luar dengan segala gumaman kesalnya. ** | CHANYEOL P.O.V | Aku melangkahkan kakiku asal di sepanjang koridor kampus, aku tidak tahu kenapa kakiku melangkah kearah sini, dan kenapa koridor ini sepi sekali? Aku mempunyai firasat buruk. Baekhyun! Tiba-tiba nama itu terlintas di dalam pikiranku. Aku langsung memeriksa koridor sepi itu.  Mataku menangkap seorang laki-laki bertubuh mungil dan laki-laki yang juga bertubuh mungil berada di depannya, ah.. tidak lupa teman-temannya yang berdiri di belakangnya seakan menyudutkan laki-laki mungil yang sedang membelakangiku saat ini.  Mataku membulat saat laki-laki mungil itu mengangkat tangan seakan ingin menampar laki-laki di depannya. Aku segera berlari dan tanpa sadar menampar wajahnya. Aku tidak tau apa yang salah dengan diriku, tanganku bergerak begitu saja tanpa aba-aba dari otakku. Aku hanya merasa sangat marah mengetahui laki-laki itu ingin menampar laki-laki mungilku. Eh tunggu dulu laki-laki mungilku? Apa maksudmu Park Chanyeol! Sejak kapan dia menjadi milikmu? Laki-laki bermata bulat itu langsung menatapku sambil memegang pipinya yang memerah berbentuk tangan besarku. "Chanyeolllie, kenapa kau memukulku?" Laki-laki itu –Do Kyungsoo, tampak kesakitan. "Kenapa kau ingin memukulnya?" Aku menatap Kyungsoo dingin, apa maksud dari perlakuan buruknya ini, ini sudah tidak bisa di biarkan lagi. Baekhyun menoleh kearahku dengan matanya yang seakan ingin keluar dan wajahnya yang polos. Apa apaan wajahnya itu? Kenapa sangat menggemaskan! Demi tuhan tolong tahan diriku untuk tidak membawanya pulang sekarang juga. "Dia..dia tidak sopan Chanyeollie, apa lagi kepadamu. Aku..aku hanya memberinya hukuman sedikit" Aku kembali menatap tajam Kyungsoo yang kelihatan sedikit ketakutan dengan sikapku. Salah siapa yang telah berbuat sejauh ini. "Dengan cara memukulnya? Do Kyungsoo! Ini sudah kelewatan batas kau tau! Aku tidak suka dengan kelakuan mu itu" "Tapi.. tapi aku hanya" Kyungsoo hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Aku menghela nafas menahan amarahku "Kenapa kau membelanya Chanyeollie? Bukankah Kyungsoo hanya melakukan apa yang seharusnya di lakukan seorang senior? Dan kenapa kau menampar kekasihmu?" WHAT?? Apa yang baru saja temannya itu katakan? Kekasihku? Siapa? Kyungsoo? Hey kapan tepatnya aku pernah menyatakan perasaanku padanya? Apa yang sedang terjadi disini? Kenapa mereka mengira aku kekasih Kyungsoo? Aku hanya sudah berteman lama dengannya. Dan kenapa mereka mengira aku berpacaran dengannya? Aissshhh ini membuatku gila.  Aku melirik kearah Baekhyun yang tidak sedikitpun mengeluarkan suaranya, kenapa dia terlihat begitu shock? Ada apa dengannya. Tiba-tiba terlintas ide gila Sehun di otakku, ah bukankah mereka mengira jika aku berpacaran dengan Kyungsoo? Aku akan menunjukkan siapa kekasihku sekarang. Hahaha eh tunggu kekasihku? Oh My! Ini gilaaa. "Dia kekasihku? Aku tidak pernah mengatakan dia kekasihku. Kekasihku ada disini. Baekhyun adalah kekasihku, bukan dia!! Jika kalian bertidak menyentuhnya, kalian akan berhadapan denganku" Aku tersenyum miring sambil menatap Kyungsoo yang hanya membulatkan matanya menatap tak percaya kearahku. Baekhyun semakin ingin mengeluarkan matanya saat menatapku. Apa? Kenapa kau menatapku dengan wajah yang sangat menggemaskan itu Baek? Tolong jangan lakukan hal ini padaku, aku benar-benar akan menyeretmu ke rumahku saat ini juga. "Kau? Kau berpacaran dengannya? Bukankah kita.. kita... " Aku tersenyum lalu melirik Baekhyun. "Kita? Aku tidak pernah mengatakan jika kita memiliki hubungan Kyungsoo, apalagi menjadi sepasang kekasih. Aku hanya menganggapmu sebagai temanku" Dapat kulihat Kyungsoo menatap Baekhyun dengan kemarahannya sedangkan teman-temannya hanya menatap Kyungsoo meminta penjelasan. Hey kau memang harus menjelaskannya, kenapa ada rumor aku berpacaran denganmu. "Ayo kita pergi" Aku menarik tangan Baekhyun pergi, ku lihat Baekhyun hanya pasrah. Sebenarnya dia kenapa? "Lepaskan" Aku langsung melepaskan tangannya. "Kau kenapa?" Aku menatapnya khawatir, kenapa wajahnya menjadi pucat. "Aku kenapa? Apa maksudmu tadi? Aku berpacaran denganmu? Aku bahkan benci mengatakannya" Dia berteriak di depan dengan satu tarikan nafas. Wow "Baekhyun-ah .." Dia mengangkat satu tangannya di depan wajahku, membuatku berhenti berbicara. "Aku tidak bisa berpikir sekarang. Apa maksudmu dengan mengatakan aku berpacaran denganmu Park Chanyeol-ssi?" Baekhyun mengacak rambunya frustasi, tapi terlihat begitu menggemaskan di mataku. Yak Park Chanyeol jangan mulai lagi. "Dengarkan aku, ini hanya pura-pura oke! Dengan begini mereka tidak akan menganggumu lagi Baekhyun. Aku hanya membantumu terlepas dari mereka" Benar, ini hanya pura-pura, aku hanya mengikuti ide gila bocah albino itu. "Apa? Membantuku? Ya tuhan terima kasih banyak Park Chanyeol-ssi! Tapi apa kau tau akibat dari perkataanmu barusan? Mereka tidak hanya akan memukuliku? Tapi mereka akan langsung membunuhku!" Baekhyun terus mengacak rambutnya, aku hanya diam sambil terus memperhatikan tingkah menggemasknnya. Stop it Chanyeol! Berhenti memperhatikannya! "Tenanglah Baekhyun, aku yakin mereka tidak akan bertidak menganggumu lagi. Aku berjanji, aku akan melindungimu. Sekarang aku ingin kau mau berpura-pura menjadi kekasihku" "Kau hanya membuat masalahku menjadi semakin rumit Park Chanyeol-ssi. Baiklah, aku akan berpura-pura menjadi pacarmu. Tapi jangan harap aku akan bertingkah manis kepadamu, karena kita hanya berpura-pura pacaran" Aku tersenyum, aku tidak tau kenapa aku tiba-tiba tersenyum setelah mendengar apa yang baru saja dia katakan. Bukankah ini hanya pura-pura? Tapi kenapa perasaanku senang sekali? Aisssh sudahlah aku tidak peduli, sekarang yang mereka tau Baekhyun adalah kekasihku. "Terserah kau saja. Berikan nomormu" Baekhyun menyerahkan ponselnya padaku. Aku langsung mengambil ponsel itu dari tangannya. Mengetikkan nomorku setelah itu menghubungi ponselku dan menyimpan nomorku di ponsel Baekhyun. "Aku tidak suka di ganggu, jadi jangan coba-coba menghubungiku" Cih siapa yang akan menganggumu mungil? Kau pikir aku punya waktu? "Aku juga tidak akan mengganggumu" Aku mengembalikan ponselnya "Aku sudah menyimpan nomorku disana, jika kau butuh bantuan kau bisa menghubungiku" Dia hanya mengangguk sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. "Tapi mau sampai kapan kita berpura-pura?" Aku terdiam dengan pertanyaan yang di ucapkannya, dia menatapku dengan wajah manis dan menggemaskan miliknya. Apa yang harus ku katakan? Aku bahkan tidak berencana melakukan ide gila ini pada awalnya, aku hanya tidak memiliki ide lain yang tepat untuk membawamu menjauh dari Kyungsoo. Aku tidak tau, benar-benar tidak tau. Aku memutar otakku mencari jawaban yang tepat. "Baek, kau dari mana saja?" Tiba-tiba Kris muncul dari belakang Baekhyun, aku menghela nafas lega. "Yo Chan" Dia menatapku, aku hanya tersenyum. "Aku baru berbicara dengan temanmu" Jawab Baekhyun singkat. "Berbicara apa?" "Ah tidak penting. Ayo kita pulang" Baekhyun mendorong punggung Kris menjauh. "Aku duluan Chan" Aku hanya tersenyum dan mengangkat sebelah tanganku. "Sampai kau lupa jika semua ini hanya pura-pura" Tiba-tiba kata-kata itu meluncur dengan mulusnya dari mulutku. Aku terdiam, apa yang baru saja aku katakan? Aku sudah gila! Sepertinya aku harus segera periksa ke psikiater. Kewarasanku dipertanyakan saat ini. Baekhyun menoleh kearahku dengan wajah polosnya. "Apa?" Tanyanya. "Tidak" Aku menjawab dengan gugup, jangan sampai dia mendengar kalimat gila ku tadi.  Baekhyun mengangkat bahunya tanda tidak peduli dan langsung pergi menyusul Kris. Huffttt untung saja dia tidak curiga. ** Besoknya kampus heboh dengan berita aku berpacaran dengan si mungil, hey sadarlah ini hal yang tidak penting! Untuk apa kalian heboh dengan hal-hal seperti ini! "Chan Chan Chan" Sehun berlari kearahku. Aisshh bocah ini! Ini masih pagi bocah, jangan mengangguku. Ayolah aku tau alasan kenapa dia terburu-buru mendekatiku. "Apa?" Jawabku malas tanpa mengalihkan pandanganku pada benda persegi yang ada di tanganku. "Wah jadi kau benar-benar melakukannya?" Sehun menatapku dengan wajahnya yang sangat menyebalkan. Aku meliriknya sebal, bukankah ini ide gilamu? "Diamlah" Aku memijit pelipisku. Kepalaku mendadak menjadi sangat pusing. "Kau bilang tidak akan pernah melakukannya" Sehun duduk di sebelahku dengan smirk di wajahnya "Padahal jika kau tidak mau, aku yang akan melakukannya. Menjadi pacar Baekhyun" Aku melirik Sehun yang tersenyum menyebalkan. "Bukannya ini ide gila otak idiotmu itu? Diamlah, aku pusing" "Hahaha wajahmu sangat mengenaskan Chan" Dia tertawa sambil menunjuk wajahku, aku benar benar ingin memukulnya saat ini. "Diamlah Oh Sehun" "Yo Chan,Hun" Kris masuk ke dalam kelas dan duduk didepanku tapi sebelumnya dia membalikkan kursi dan menghadap kearahku. Kris menatapku tajam. "Apa? Jangan bilang kau menyukaiku?" Kris langsung memukul kepalaku. "Yak ini sakit!" Aku mengelus kepalaku, sedangkan Sehun sudah tertawa keras. Aisshh bocah ini! Akupun memukul kepala. "YAK!" Protesnya keras. "Jangan mengatakan hal yang tidak mungkin Chan! Aku sudah punya Zitao" "Ya ya ya" Sehun mengeluarkan ponselnya dan sibuk dengan benda itu. "Jadi apa maumu?" Tanyaku. "Kau melakukannya?" "Seperti yang kau lihat" "Aku tidak mengira, bukankah kau yang menolak ide ini" Kris tertawa kecil, Aissh mengapa mereka semuanya menyebalkan! "Kris aku tidak mempunyai ide lain waktu itu, hampir saja Baekhyun di tampar lagi oleh Kyungsoo. Dan kau tau, mereka mengira jika Kyungsoo dan aku sepasang kekasih" "Apa!!" Sehun dan Kris membulatkan matanya. "Kyungsoo? Kenapa bisa?" Tanya Sehun, aku hanya mengangkat bahuku tidak tau. "Setelah itu ide gila mu masuk ke otakku. Dan terucap begitu saja haha. Aku benar benar sudah gila" Sehun dan Kris saling berpandangan lalu kembali menatapku. "Jangan menatapku seperti itu"  Sehun dan Kris hanya tersenyum dan menahan tawa mereka. Apa yang sedang mereka pikirkan! "Ah aku ingin membeli Bubble tea sebentar" Sehun melangkah keluar kelas. Kris terus tersenyum dan tertawa sambil menatapku. "Yak kau kenapa? Kau gila?" Kris kembali tertawa. Aisshhh dia benar benar menyebalkan. "Aku harus pergi. Aku serahkan Baekhyun padamu" "Apa?!" Kris hanya tersenyum setelah itu pergi meninggalkan kelas. "Kau mau kemana?" "Menemui Tao-ku haha, dia dirumah sakit sekarang" "kenapa bisa?" Tapi Kris sudah menghilang dari pandanganku. "Ini gawat!! Eh di mana Kris" Sehun masuk kelas dengan hebohnya. "Menemui Tao, dan apa yang gawat?" "Ah itu Baekhyun kita harus segera meyamukannya" Sehun tampak kesulitan menjelaskannya. Anak ini kenapa? Apa kepalanya terbentur sesuatu saat membeli Bubble tea tadi? Tunggu dulu apa yang di katakannya tadi? Baekhyun? Apa ada dengan Baekhyun? Apa terjadi sesuatu padanya? Baekhyun kenapa? "Ada apa dengannya?" Tanyaku sedikit khawatir. Hey hanya sedikit ya. "Xiumin hyung mengatakan padaku jika Kyungsoo sedang mencari Baekhyun" "Apa?!!" Aku reflek berdiri dari kursiku dan langsung berlari keluar kelas. "Yak kau mau kemana?" Sehun berlari mengejarku . Setelah bertanya ke beberapa orang akhirnya aku meyamukan kelas Baekhyun. "Dimana Baekhyun?!" Aku berteriak dari depan pintu kelas, mereka hanya menatapku takut-takut. Yak aku tidak butuh tatapan itu! Jawab aku! Dimana Baekhyun-ku? Eh.. "Dimana Baekhyun?!!" Tanyaku lagi. "Ah senior, Baekhyun sudah pergi sebelum kelas di mulai" Salah satu laki-laki di kelas itu menjawabku dengan ragu. "Apa?!" Aku hendak membentaknya sebelum Sehun menepuk bahuku pelan. "Dan dia bersama temannya, Luhan" "Kemana mereka?" Tanyaku tidak sabar, aku hanya ingin melihat Baekhyun saat ini. Apa dia baik baik saja? Hey Park Chanyeol bukankah kau bilang hanya sedikit mengkhawatirkannya? Kenapa sikapmu menjadi sangat ptidakk seperti ini? Kau sudah gila eoh? Aiisshh aku tidak tau, aku hanya sangat mengkhawatirkannya saat ini. Oke aku sudah gila. Ck "A..aku tidak tau senior" Aku mengusap wajahku kasar. Aku langsung mengambil ponsel dari sakuku dan mencari nomor Baekhyun. Setelah menunggu pada deringan ketiga suara Baekhyun terdengar olehku. 'Halo?' Ah suara lembut ini. Arrgghh stop! Fokus Chan fokus! "Kau dimana?" 'Buat apa kau bertanya?' karena aku tidak tau bodoh! Cepat jawab saja! "Aku mencari mu" 'Buat apa kau mencari ku?' Aku menghela nafas panjang. Kau harus sabar Chan, jangan meledak sekarang. "Aku di depan kelas mu sekarang, aku bertanya kepada salah satu teman mu jika kau pergi meninggalkan kelas bahkan sebelum kelas di mulai" 'Ah itu, aku pergi bersama Luhan' Aku melirik Sehun yang menatapku ingin tau. "Kau dimana?" 'Kau tidak perlu tau' Aisshh kau membuatku kehabisan kesabaran Baek. "Kau ada di mana?" Aku meyakankan setiap kata yang keluar dari mulutku. 'Di cafe yang berada tidak jauh dari kampus' "Apa namanya?" 'Ah Golden Hours’ Bukankah itu café Hyejoon hyung. "Diam disana" Aku langsung memutuskan panggilan itu. "Dimana?" Tanya Sehun, tapi aku mengabaikannya. "Yak! Jawab aku" ** 20 menit kemudian aku dan Sehun masuk ke dalam cafe itu. Bisa ku lihat pandangan seisi cafe tertuju pada kami. Aku sudah terbiasa dengan situasi ini, jadi ini tidak mengangguku sama sekali. Hey ayolah siapa yang bisa menolak pesona ku? "Wah bukankah ini cafe milik Hyejoon hyung?" Sehun melihat seisi cafe. "Benar sekali" "Uwah aku tidak menyangka cafe nya bisa sepopuler ini" Aku melirik kearah dua laki-laki yang duduk di pojok cafe. "Itu mereka" Sehun berjalan mendahuluiku. "Yo Baek" "Jangan memanggil ku Baek senior, kita bukan teman dekat" Aku melirik Sehun dan tersenyum miring. "Ah ada Luhan, Annyeong" Luhan hanya tersenyum singkat. "Untuk apa kalian mencari ku?" Aku duduk di sebelah Baekhyun sedangkan Sehun duduk di sebelah Luhan. Tentu saja aku tidak ingin Sehun berdekatan dengan Baekhyun. Tunggu tunggu memangnya kenapa jika Sehun berdekatan dengan Baekhyun? Apakah ada hubungannya denganku? Aiiisshhh... "Ah aku tadi mendengar dari Xiumin hyung jika Kyungsoo dan teman-temannya mencari mu. Aku pikir itu bukanlah berita baik maka dari itu aku dan Chanyeol mencari mu" Sehun langsung memakan ice cream yang baru saja di letakkan di atas meja oleh pelayan. "Wah senior kau sangat baik" Baekhyun melirik ice creamnya yang di makan Sehun. "Tentu saja" "Senior!!!" Sehun hanya menjulurkan lidahnya dan menghabiskan ice cream itu. Aku melihat Baekhyun mempoutkan bibirnya kesal. Aigooo manisnya .. Aiisshh aku mulai gila lagi "Dan kalian kenapa bisa ada di sini?" Setelah melenyapkan ice cream Baekhyun, Sehun menatap Baekhyun dan Luhan bergantian. "Ah itu Luhan tidak sengaja mendengar jika Senior Kyungsoo mencari ku lalu dia membawa ku pergi" Luhan hanya tersenyum. Sehun melihat ke arah Luhan. "Wah Luhannie seperti nya kita berjodoh" Luhan tampak terkejut dengan ucapan spontan dari mulut polos Sehun. Dia mulai lagi, apa sekarang target nya laki-laki cantik ini? "Senior! Kau mau ku bunuh?" Baekhyun mengangkat sendok di tangannya dan hendak melempar Sehun. Aku hanya tersenyum kecil melihatnya. "Kenapa? Kau cemburu?" Oh Sehun kau! "Cih! Dalam mimpi mu" "Apa kau sempat bertemu mereka?" "Tidak, kami langsung pergi saat itu juga" Baekhyun melirik ke arah ku "Park Chanyeol-ssi?" dia menyenggol lenganku "Ada apa?" tanyaku "Ah tidak, Luhannie ayo kita pulang" "Ah aku akan mengantarkan nya. Kau pulang dengan Chanyeol saja" What?!! "Tidak! Aku tidak akan pernah mengizinkan nya" " Wah Baek kau benar benar cemburu ya?" Sehun mengedipkan satu matanya, heol! Itu menjijikkan Oh Sehun! "Senior!!" Baekhyun menatap bocah itu tajam sedangkan Sehun hanya tertawa. "Baiklah kalian pulang sana. Dan ingat senior jika terjadi apa apa kepada nya aku benar benar akan membunuh mu" Sehun tertawa lagi dan melirik Luhan. "Aku akan menjaganya sepenuh hati ku" Cih kata-kata menjijikkan apa itu? "Cih sudahlah pulang sana. Luhannie kau tetap harus berhati hati dengan nya" "Yak Baek aku bukan seorang monster pemakan manusia" "Aku tetap tidak percaya dengan mu senior" "Baiklah, Chan aku pergi dulu. Bersenang senang lah dengan pacar baru mu" aku hanya menatap nya malas sedangkan Baekhyun membulatkan matanya kesal "Wah aku menyukai tatapmu itu Baek haha" Apa? Yak Oh Sehun! Di sebelahmu ada Luhan dan kau masih menggoda Baekhyun. Dasar bocah s****n! Lima menit berlalu aku hanya diam. Aku tidak tau harus berkata apa sedari tadi. Aku hanya merasa ada yang salah dengan diriku. Kenapa tadi aku begitu mengkhawatirkannya? Bukankah ku bilang hanya sedikit? Tapi tadi kenapa aku menjadi semakin ptidakk mendengar jawaban tidak bermutu dari mulut teman sekelas Baekhyun itu? Ada apa denganku? Dan kenapa jantungku seperti ingin meloncat keluar? Aku tidak sedang berolahraga. Aku hanya duduk diam di sebelah laki-laki mungil keras kepala yang menggemaskan ini? Apa aku mempunyai riwayat sakit jantung? Ah aku akan bertanya pada ibu setelah ini. "Park Chanyeol-ssi kenapa kau hanya diam?" Aku milirik Baekhyun. "Aku sedang berfikir" Jawabku, ya aku sedang berfikir ada apa dengan diriku ini. "Oh tentu, silahkan kau lanjutkan" Aku hanya melirik Baekhyun yang meminum strawberry milkshake nya. Setelah lebih dari 10 menit aku belum bosan melirik wajah manisnya, tapi dia kelihatan sangat bosan. "Kau ingin mengatakan sesuatu?" Aku menatap Baekhyun, wajah kami hanya berjarak beberapa centi dan dia masih diam. Aigooo lihatlah lihatlah wajahnya yang memerah itu. Baekhyun sangat sangat menggemaskan jika seperti ini. s**l! Jantungku semakin meronta ingin keluar! Ada apa denganku? "Tidak, aku hanya bosan" Aku tertawa kecil melihat responnya yang mengalihkan wajahnya dariku. Dia menghabiskan strawberry milkshake nya dengan cepat. "Baiklah akan ku antar kau pulang" Baekhyun langsung menatapku. "Dimana Kris hyung?" "Dia sedang menemui Zitao di rumah sakit. Ku pikir dia memberitahu mu" "Tidak, dia tidak mengatakan apapun" "Mungkin dia melupakanmu" "Hyungku tidak seperti itu, tapi tunggu dulu. Siapa yang masuk rumah sakit?" "Zitao" "Oh laki-laki yang dekat dengan hyungku itu" "Kau mengenal nya?" "Tidak, aku hanya tau dari Luhan. Dia sakit apa sehingga berada di rumah sakit?" "Aku juga tidak tau, Kris tidak pernah bercerita padaku" "Hey kalian berdua" Aku terkejut saat Hyejoon hyung berdiri di depan kami. Ah aku baru ingat ini cafenya. "Dimana teman mu yang cantik tadi Baekhyunnie? Tunggu dulu Kalian sedang berkencan? Chanyeol kenapa kau tidak mengatakan nya padaku jika kau berpacaran dengannya?" "Ah hyung" Aku kehilangan kata-kataku, apa yang harus ku lakukan? Apa aku harus membohongi Hyejoon hyung juga. Tapi aku khawatir jika dia tau, dia suka sekali keceplosan mengungkapkan rahasia orang. Aku tidak mau kebohongan hubungan ini dengan cepat di ketahui orang. "Hyung kau hanya salah paham" Aku melirik Baekhyun. Jangan Baek, jangan beri tahu dia. "Maksudmu?" "Kami tidak berp.. " Sebelum Baekhyun menyelesaikan perkataannya, aku langsung memotong nya "Kami baru saja berpacaran hyung, jadi aku belum sempat untuk mengatakan nya padamu"  Aku memegang belakang kepalaku dengan gugup. "Ah tentu saja" Hyejoon hyung hanya tersenyum. "Baiklah hyung, aku harus mengantarkannya pulang. Ayo Baek" Aku langsung menarik Baekhyun pergi sebelum Hyejoon hyung sempat bertanya lagi. "Ah kenapa? Hyung maaf. Aku pulang dulu. Dan jangan ingat apa yang baru saja dia katakan, kami tidak .." Aku segera menariknya menjauh dari café itu. ** Sekarang aku dan Baekhyun sudah duduk di dalam mobil, mobil melaju pelan di menyusuri jalan "Apa maksudmu berkata seperti itu pada Hyejoon hyung?" Baekhyung melihatku dengan tangan yang terlipat di dadanya. Dia menatapku meminta penjelasan. "Aku tidak mau rahasia kita terbongkar" Ya benar, aku hanya tidak ingin rahasia ini terbongkar. Aku masih ingin berlama-lama menjadi pacarmu, walaupun hanya pura-pura. Eh? "Yak dia hanya Hyejoon hyung, dia bahkan bukan mahasiswa seperti kita" "Kau tidak tau cafe itu? Banyak mahasiswa yang datang kesana. Jika sampai Hyejoon hyung keceplosan dan mengatakan jika kita hanya berpura-pura. Apa yang akan kau lakukan?" "Tidak mungkin Hyejoon hyung seperti itu Park Chanyeol-ssi" "Sudah, biarkan saja seperti ini untuk saat ini. Dan satu lagi kau jangan memanggilku dengan panggilan Park Chanyeol-ssi lagi. Apakah sepasang kekasih menggunakan panggilan seformal itu? Kau seperti bukan kekasihku" Ya tentu saja, siapa juga yang memanggil pacarnya dengan panggilan hormat seperti itu? Sangat mencurigakan. "Ah kenapa? Bukankah kau senang di hormati? Lihat saja Senior Kyungsoo tidak berhenti mengangguku karena aku tidak hormat kepadamu" Aku memutar bola mataku kesal. "Aku tidak pernah memintamu memanggilku seperti itu. Aku tidak menyukainya" "Lalu aku harus memanggilmu apa? Park Senior Chanyeol-nim?" Aku menghela nafas, wajahnya memang sangat manis dan menggemaskan. Tapi kenapa sifatnya sangat menyebalkan! "Yak! Aku tidak suka di panggil dengan embel-embel hormat seperti itu! Panggil aku Chanyeollie" Aku tersenyum kecil "Apa? Chanyeollie? Cih! Aku tidak mau. Itu terdengar menjijikkan" "Terus kau mau apa?" Aku meliriknya, kenapa dia tidak mau memanggilku Chanyeollie. "Aku tidak tau" "Oh atau kau ingin memanggilku darling? Atau hoyay? Oh aku tau, kau pasti ingin memanggilku sayang? Atau atau babe?" Aku menggodanya, lihatlah wajahnya itu blushing. Aigooo imutnya. "Itu lebih menjijikkan!! Aku akan memanggilmu senior seperti Senior Sehun" "Tapi aku kan kekasihmu" Ya aku kan kekasihmu, sedangkan Sehun bukan. Hey Park Chanyeol ingat lah jika ini hanya pura-pura. Kau jangan terlalu terlarut dalam permainan ini. "Itu hanya pura-pura! Jangan berharap lebih dariku! Baiklah baiklah aku akan memanggilmu Chan. Cih! Aku benci mengatakannya" Ku lihat laki-laki mungil yang ada di sebelahku ini masih mengumpat kesal, aku hanya tersenyum kecil. ** tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD