Bagian 42 : Tidak bisa tidur

1820 Words

Dua hari berlalu sejak pengakuan Reza, keduanya masih sering bersama. Seperti pulang sekolah bersama jika Nara tidak bersama Firza, menjenguk bunda Laura dan saat di sekolah. Reza tetap pada sikap supelnya meski tak jarang pula ia juga merasa canggung. Dan semakin sering pula ia menunjukkan perhatiannya terhadap Nara. Sementara Nara menjadi lebih diam dan jarang berbicara jika tidak Reza yang bertanya duluan. Seperti sekarang, saat kedua kelas memiliki jam pelajaran olahraga yang sama. Nara dan Lucy sedang duduk di tepi lapangan yang anak laki-lakinya sedang bermain basket. Reza datang menghampiri. “Kamu haus gak Ra?” tanyanya. Ada sebotol air mineral yang ia bawa. Yang habis bermain basket kan dia? Kenapa malah Nara yang ditanyai haus atau tidak? “Hmm, iya lumayan.” “Minum gih.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD