“Masih ngambek sama gue?” Reza terkekeh. Insiden pagi tadi masih berlanjut. Nara dan Reza sedang duduk berdua di kantin saat ini, oh bukan berdua tapi bertiga. Jangan lupakan Firza, makhluk shinning shimmering splendid itu sedang memesan makanan. Padahal, tadinya Firza ogah-ogahan disuruh Reza masuk kantin. Tapi, karena keikut sertaan Nara di antara mereka. Ia rela jadi bucin eh babu. Firza ga suka perempuan sih kalo kata Nui. Bukan berarti dia guy juga. Hanya saja kalau menurut Reza, Firza itu super straight. Anti pacar-pacaran kalau cuma ngabisin waktu dan uang. “Bekantan sama orang utan itu sejenis apa sih Ra”? “Kamu-“ “Lho kok gue-“ “Kamu bisa diem gak sih. Makanya kalo orang ngomong itu jangan buru-buru dipotong,” ucap Nara berapi. Dia esmosi eh emosi. Reza auto kalem, serem ju