"Halo." "LIVIAAA..." "Buset dah, toak mana lagi yang lo telen kali ini Ra?" di ujung sana, Livia menjauhkan telepon genggamnya sembari mengelus telinga kanan kesayangannya. "KANGEN LIVIA SO MUCH." "IYEK BIASE AJE DONG." Gantian Livia yang ikut ngegas. Namun, setelahnya mereka berdua tertawa. Selepas kepindahan Nara dan keluarga, Livia dan Nara LDR-an. Masih di satu kota tapi, memakan waktu kurang lebih dua jam-an untuk menuju posisi ke rumah satu sama lain. Apalagi latar belakang keluarga mereka yang sibuk sehingga membuat keduanya semakin sulit bertemu. Pilihan yang paling tepat menggunakan metode telepon genggam. "Gimana sama temen baru lo di sana Ra?" "Hmm, biasa aja. Tapi, ada satu kayaknya adik tiri Malika." "Ha?" "Keledai hitam tak terpilih yang dibesarkan kawanan rubah." L