Bagian 49 : Perusak suasana

1396 Words

“Wa’alaikumsayang, eh wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarrakatuh Kak Reza. Ada batok biru kumpul serang, kok baru kumpul sekarang?” “Makan kembang gak buat kenyang, Abang sibuk, Sayang.” “Sibuk ngapain? Sibuk ya... Kirain emang sengaja menghindar.” Reza auto mingkem. Nui kalo nyeplos emang suka benar. Jadi, tanpa bantahan sekecap pun laki laki berkulit tan itu nyengir kuda saja. Pura pura beguk u-nya di ganti o. Atau bluun. Dari pada melawan Nui, nanti bisa ribet jadinya. “Kamu sama siapa di rumah, Nui?” “Ada Mbak, Ibu, Mamang, Pak Dul.” Deretan yang Nui sebutkan itu adalah jejeran para pengurus rumahnya, berikut dengan tukang kebun, supir, dan lain-lain. “Mama mana, Yang?” “Bisa gak sih, gausah pake yang yangan. Keliatan bat dah jomlonya,” protes Nui. Karena “Yang” maksud Reza

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD