Bagian 51 - Kejujuran yang menyakitkan

1362 Words

"Aku gak bisa berpaling dari kamu, Ra." Nara auto ngebug. Tidak ada keraguan sedikit pun di mata Firza. "Za," "Gausah dijawab. Kamu berhak memilih." Lembut sekali. Pun wajahnya yang tampan semakin menarik dengan senyuman khas miliknya. "Tapi, jangan kelamaan ya," lanjutnya. Ingin sekali Nara jawab dengan, "Gak janji ya." Tapi, mulutnya seakan dibuat dalam mode off. Tidak bisa dibuka. "Firza, aku gak tau mau ngomong apa," kata Nara. Mengundang tawa renyah lelaki tampan bin kinclong tersebut. Yang Firza kedipkan sebelah matanya. "Aku bilangkan gausah dijawab apa-apa." "Tapi aku gak enak, Za. Nanti kamu pikir aku malah ngegantungin kamu." "Aku mah santuy. Tapi, kalo kamunya mau jawab sekarang, aku siap denger apa pun jawaban dari kamu." Tiba-tiba saja, Firza merasakan dadanya men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD