4.6

1786 Words

“Dan sekali lagi, pagi saya kembali di warnai oleh teman sebangku paling akur sedunia.” Ucap Pak Shadi pada sepasang peserta didiknya yang menghalangi jalan. Pagi ini ia punya jadwal di kelas sebelas MIA 3 yang artinya ia harus melewati kelasnya Amira dan Danis. “Maaf, Pak.” “Maaf, Pak,” ucap Amira mengikuti ucapan Danis. Amira mencibir melihat bagaimana cara Pak Shadi memutar bola matanya. Untuk sesaat ia mempertanyakan benarkah sikap yang Bapak gurunya itu tunjukkan? Menunjukkan bahwa ia bosan melihat dirinya dan Danis. Yang Amira tidak tau adalah, sikap yang Gurunya itu tunjukkan sudah sangat normal mengingat beliaulah yang selalu mendapati kehebohan tidak jelas yang Amira dan Ammar buat. Dengan kedua tangan masing-masing berada di lengan ranselnya, Amira berbalik dan memasuki kelas.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD