4.7

1746 Words

Ammar sudah kesal pada Amira sejak pagi ini. Atau kesal pada ayahnya Amira. Sama seperti Amira yang keras kepala, ternyata Ayahnya  juga keras kepala, sungguh. Ia dan Amira hanya akan belajar bersama. Tidak, Ammar hanya akan membantu Amira belajar. Tidak akan pernah ada kata belajar bersama dengan Amira karena mereka tidak pernah berada di halaman yang sama. Lalu kenapa ayahnya Amira merasa perlu untuk bicara dengan Mamanya? “Karena Ayah pikir gue bakal macam-macamin lo,” ucap Amira memacu langkahnya menuruni tangga. Danis sangat menentang ide ini sama seperti dirinya, tapi Amira tidak punya kuasa untuk menghentikan Ayah karena ia hanya seorang remaja yang bahkan untuk hidupnya sendiri, ia masih belum mendapatkan kontrol penuh. Amira juga terlalu mencintai Ayahnya sehingga hal paling jauh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD