5.2

2121 Words

Ammar bisa merasakan kegelisahan Amira sirna sejak Umar dan Divya sampai di rumahnya. Mungkin Ammar hanya terlalu berpikiran berlebihan soal Amira, tadinya ia pikir Amira gelisah karena mantan pacarnya itu. Dan jujur saja, Ammar merasa kesal saat mengira Amira sibuk bertukar pesan dengan cowok itu saat ia sedang bersama Ammar dan terlebih di rumah Ammar. “Gimana?” tanya Amira padanya. Jawaban Amira sudah betul, hanya saja Ammar ingin di pandangi lebih lama makanya ia diam saja sambil mempelototi buku Amira sambil sesekali melirik pada gadis itu. “Ini ga yang kaya otak lo jadi tiba-tiba lemot, ‘kan? Masa meriksa satu soal aja lama banget?” Amira sungguh tidak sabar ingin pulang. Dari tadi Ammar berjanji ini akan jadi soal terakhir untuk hari ini tapi begitu ia menyelesaikannya cowok ini m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD