6

1661 Words

Aldi memulai karirnya sebagai atlet sepak bola di negaranya sendiri. Setelah bersakit-sakit a. k. a. belajar keras untuk keluar dari Bina Bangsa akhirnya Aldi merasakan damainya bergabung dengan timnas U-19 tanpa memikirkan berapa remedial yang harus ia ikuti begitu kembali ke sekolah. Sebetulnya ia telah bergabung di tahun terakhirnya di Bina Bangsa dan tentu saja nilai-nilainya semakin carut-marut. Namun begitu Aldi tetap merasa bangga. Sekalipun ia tidak pernah menyembunyikan betapa rendahnya kemampuan akademiknya di Bina Bangsa. Saat diwawancarai Aldi bahkan menyebutkan saja berapa angka yang ia dapatkan di ijazahnya. Malu? Tidak, Aldi paham bahwa dirinya hanya manusia biasa. Dan manusia biasa pasti selalu punya poin plus dan minus. Ia memeluk erat kekurangannya, sementara kelebihan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD