"Hilang!" Rahel terus mengobrak-abrik lemari. Mencari baju keberuntungan. Sebenarnya baju pelayan ya modelnya itu-itu saja. Tapi yang hilang ini beda! Itu adalah baju dengan rajutan bunga mini di sisi ujung bawah. Hampir tidak kelihatan. Bukan apa-pa sih. Kalau baju itu tidak dijompa-jampi sama peramal. Mungkin Rahel sudah ikhlas sejak tadi. Bunga mini itulah yang menjadi penanda baju jompa-jampi itu dengan yang lain. "Hais! Di mana baju itu." Rahel menggaruk kepala. "Ah, apa di jemuran?" Bergegas. Ia pun menuju pelataran belakang. Tempat para pelayan menjemur pakaian. Langkah Rahel dipaksa berhenti sebab bersimpangan dengan Arnold. "Hei! Kau lihat Nyonya?" "Nyonya? Beliau di kamarnya." "Kau yakin?" selidik Arnold. "Hum...." "Tck! Sudah ku periksa sampai kamar Tuan sekali pun