Setelah kepergian Laras dan Arya, Satya masih mematung di tempat ia mencium Laras. Satya merasa jika semua benar-benar masih sama seperti tujuh tahun lalu. Rasa manis bibir gadis itu, kehangatan tubuh Laras, masih sama rasanya ketika ia menjamahnya untuk pertama kalinya. Sungguh Satya sempat hilang kendali. Rasanya ingin ia menculik gadis itu dan membawanya pergi untuk dirinya sendiri. Ia tak ingin berbagi pada Arya yang bahkan lebih berhak atas diri Laras.
Satya kini merasa kehilangan akal sehat, ia dengan lancang memikirkan bagaimana cara dirinya merebut Laras dari pelukan adiknya. Apalagi tadi Laras tidak menolaknya. Gadis itu menerima ciumannya, bahkan tak segan untuk membalasnya. Satya semakin yakin, jika dirinya lebih pantas untuk Laras. Lama lelaki itu mematung membayangkan kejad
