Laki-laki dan nafsunya. Bahkan dalam keadaan selemah itu tidak menyurutkan gai.rah Han Junjie. Ia menginginkan Kaili dan harus mendapatkannya malam itu juga.
Kondisi Han Junjie sudah stabil. Mesin game-nya tidak lagi menunjukkan alarm bahaya. Manajer He dan Zhuo yang datang memeriksanya pun berhenti panik.
"Kesadarannya compos mentis. Seharusnya ia bisa melanjutkan misinya. Aku rasa kita bisa beristirahat setelah ini," ujar Manajer He setelah memastikan tidak ada masalah lagi di mesin game dan artisnya berbaring tenang.
"Jadi, kita akan meninggalkannya begitu saja?" tanya Zhuo gamang.
"Tidak. Kau bisa pulang, biar aku yang berjaga di sini."
"Anda yakin, Pak He?"
"Iya. Tenang saja, kau akan kuhubungi jika ada apa-apa."
"Baiklah."
Zhuo kembali ke kafe sambil di perjalanan menghubun
