Kirana berakhir menunggu sepanjang malam dan benar Dinar pulang di pagi hari seperti kata Rere. Suaminya hanya mengirimkan sebuah pesan yang berkata kalau dia harus mendengarkan konsultasi pribadi bosnya. Tentu asalannya tak bisa Kirana terima, terlebih waktunya pas sekali dengan kedatangan Rere. Dinar sampai terkejut menemukan Kirana duduk di sofa ruang tamu menunggunya pulang. Senyumannya mengembang merasa bahagia akhirnya diberi perhatian. Tak tahu saja, tindakan Kirana bukan karena alasan seperti di dalam benaknya. “Kirana tunggui, nggak bisa tidur sendiri ya?” “Konsultasi apaan sampai jam segini!” Dinar duduk dekat-dekat, sandarkan kepalanya pada pundak Kirana. Detik berikutnya, dia kena tempeleng. Terus kena marah. Tampang Kirana horor sekali. Marahnya sambil tunjuk-tunjuk jam