Setelah bahan dan alat siap, saatnya memasak. Pasangan pengantin baru itu saling tatap. Kemudian memindahkan pandangan pada tumpukan bahan makanan di atas meja dapur. “Dinar, kamu bisanya masak apa?” Kirana menoleh kembali pada Dinar, berharap adanya kemungkinan kecil kalau Dinar pun ... memiliki sedikit skill memasak. Dia terlalu memandang tinggi Dinar hanya karena suaminya sudah lumayan berumur. Kirana tak menaruh praduga, bila ada orang semalas Dinar di dunia ini. “Masak air?” Kirana tepuk jidat. Menghela napas berkali-kali. Bila yang begitu saja tak bisa, maka Dinar sungguh tak berguna. “Minimal yang dua bahan deh.” Sekali lagi Kirana bertanya, masih mencoba percaya akan keajaiban kecil yang mungkin terjadi. “Telur goreng.” “Itu anak kecil juga bisa, gimana sih!” “Kan aku c