Bab 25. Piala Bergilir

1644 Words

Sementara itu di kafe, Evander dan Viona akhirnya malah duduk bersama lebih lama. Hanya saja Evander belum menyadari jika yang bersamanya adalah Violet bukan Viona. Viona sangat imut dengan pilihan minuman cola serta makanan yang lebih ringan. Tidak ada yang salah dengan pilihan itu. Evander merasa Violet adalah gadis baik-baik yang polos. "Kamu gak mau makan sesuatu?" tanya Evander mencoba berbasa-basi pada Viona. Viona yang sesungguhnya sedang gugup lantas menoleh pada Evander lalu tersenyum kaku. "Uhm ... Aku udah makan malam sih. Kamu gimana? Kamu pesan aja gak pa-pa," jawab Viona dengan suara lembut yang ramah. Evander ikut terkekeh kecil lalu menggeleng. "Aku udah makan kok. Ini juga sedang ngemil." Evander menyeringai aneh. "Maksudku ... kacang! Ngemil kacang!" Evander lantas me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD