* “Kamu harus tetap tersenyum ya, Sayang, dunia terus berputar kalau kamu terus mikirin masalah ini nggak bakal ada habisnya. Tetap ceria seperti biasanya.” Ucapan mama selalu terngiang di kepalaku bahkan terus berputar seakan menghantui pikiranku. Langkah kakiku menyusuri lorong-lorong ini terasa panjang dan melelahkan, setiap blok lorong terasa sepi dan juga dingin. Belum banyak mahasiswa yang datang, lagipula ini masih terlalu pagi untuk pergi ke kampus hanya orang rajin yang mau berangkat di jam setengah enam seperti ini. Bahkan ku rasa para dosenku sendiri masih terlelap bergulung selimut di rumah, cuaca mendung seperti pagi ini cocok sekali jika menambah jam untuk sekedar menikmati selimut hangat. Sebenarnya aku juga ingin merasakan rebahan manja di bawah gulungan selimut, tapi se