Arjuna

1110 Words
Seorang pria baru saja selesai memakai jaket kulitnya, kemudian dia menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.Sesekali ia menyisir rambutnya dengan jemarinya. Ia melirik ke jam di tangannya, sore ini dia berencana untuk pulang ke rumah ibunya. Dia Arjuna Sanjaya. Pria single berusia 27 tahun yang baru saja kembali ke tanah air setelah 7 tahun ia merantau di negara orang,NewYork. Selain menyelesaikan pendidikan S2 nya ia juga bekerja pada sebuah perusahaan properti asing yang cukup besar. Hingga jabatan terakhir yang ia dapat adalah sebagai CFO,namun karena alasan ibunya yang sudah tak sanggup lagi mengurus perusahaan peninggalan sang kakek membuatnya memutuskan untuk kembali ke tanah Air dan mengambil alih perusahaan yang sudah lama di kembangkan oleh ibunya. Keluar dari apartemennya, Arjuna menaiki mobil sport miliknya untuk menuju rumah ibunya. "Ah... " Dia memegang perutnya yang sejak pagi belum terisi apapun. Subuh tadi ia baru saja tiba dan langsung ke apartemennya, tubuhnya yang lelah setelah perjalanan jauh membuatnya lebih memilih untuk tidur dan melupakan sarapan serta makan siangnya. Dalam perjalanan ke rumah sang ibu, dia semakin tak tahan dengan rasa sakit pada perutnya,"Astaga asam lambungku pasti naik." Sambil mengemudi dia membuka laci dasboard mobilnya,tak ada obat di sana. "Sial tak ada cadangan obat. " Matanya lantas mencari-cari ke pinggir jalan barang kali ia menemukan apotik atau mini market. "Ck... mana sih... " Keluhnya sambil menahan rasa sakit.Hingga matanya menemukan ada sebuah warung kecil,ia pun memutuskan untuk menepikan mobilnya. "Shhh... " Sambil menahan rasa sakitnya ia keluar dari mobil. "Permisi, apa ada obat magh?" Tanya Arjuna pada ibu penjual warung. "Ada mau yang tablet apa yang cair? " "Yang cair. " Jawab Arjuna sambil melirik pada gadis dengan setelan kerja yang tampak tengah melihat-lihat barang dagangan. "Ini mas. " Ujar si ibu penjual sambil menyerahkan obat yang Arjuna minta. "Ah ya." Arjuna langsung membuka botol obat itu dan meminumnya segera,"Saya bayar pakai ini bisa bu? Saya tak ada uang cash. "Ujarnya menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam. "Apa ini, maaf mas di sini tidak ada atm atau alat buat gesek-gesek. " "Tapi saya tidak ada uang cash bu. " Ibu itu nampak berfikir, mau di ikhlaskan yang beli orang kaya, selain itu harga obat itu lumayan,karena tadi ia pikir yang beli orang kaya maka dia sengaja ambilkan merek yang paling mahal. "Biar saya saja yang bayar bu? Berapa? " Ujar gadis yang tadi di perhatikan oleh Arjuna. Ibu penjual itu nampak lega, "Ah ya neng, itu 35 ribu,jadi neng tambahin 27 ribu tadi kembaliannya kan masih 8 ribu." Gadis itu mengangguk lalu mengambil uang 50 ribuan di dompetnya dan menyerahkannya pada ibu penjual. "Wait. " Ujar pria itu menahan pergelangan tangan si gadis, "Saya bukan pengemis yang harus kamu kasihani. " Gadis itu tampak menghela nafasnya, "Maaf mas, saya tidak mengasihani anda, tapi saya kasihan sama si ibu, dari pada ibu yang ikhlasin buat anda, lebih baik saya saja. Karena ibu ini cuma sedikit mengambil keuntungan dari apa yang dia jual." Arjuna lantas melepaskan tangannya dari pergelangan tangan gadis itu dan membiarkan ia membayarnya. "Terima kasih neng. " Ujar si ibu penjual."Ini kembaliannya 23 ribu ya neng, dan ini kartunya mas. " "Sama-sama bu, Saya permisi." Ujar gadis itu lalu keluar dari warung. "Wait... " Cegah Arjuna yang nampak masih memegangi perutnya. "Ada apa lagi mas? "Tanya gadis itu bingung. "Saya tidak suka berhutang." Ujar Arjuna "Lalu? " Tanya gadis itu. "Kamu ikut saya. " Arjuna menarik tangan gadis itu menuju mobilnya dan memaksanya untuk masuk. "Eh mas, anda mau apa? Buka pintunya."Protes gadis itu terlihat takut. "Diam, saya tidak akan macam-macam karena saya hanya tidak mau berhutang. " "Iya, tapi saya ikhlas, tolong buka pintunya saya mau pulang. "Gadis itu benar-benar mulai ketakutan terlebih saat Arjuna terus saja melajukan mobilnya. Hingga beberapa menit kemudian Arjuna menghentikan mobilnya di depan sebuah Anjungan Tunai Mandiri. "Tunggu sini. "Ujar Arjuna masih sambil memegang perutnya. Gadis itu mulai mengerti apa yang di inginkan pria yang memaksanya tadi hingga di lihatnya Arjuna telah keluar dari tempat ATM dan kembali masuk ke dalam mobilnya. "Ini... "Ujarnya menyerahkan selembar uang 50 ribu pada si gadis. Gadis itu menerimanya dan bermaksud mengambil uang kembalian untuk Arjuna. "In... ni... "Lirih gadis itu dengan ekspresi kagetnya, di depannya pria itu tampak lemas dengan memegangi perutnya. "Mas, hei... anda sakit?Bagaimana ini... "Ujar gadis itu khawatir. "Ah... " Rintih Arjuna menahan rasa sakitnya. Gadis itu segera keluar dari mobil dan membuka pintu kemudi tempat Arjuna duduk,"Maaf apa sakit sekali?" Arjuna hanya merintih.Gadis itu segera mencari taksi yang lewat hingga tak lama kemudian dia berhasil menghentikan sebuah taksi dan meminta bantuan supir taksi itu untuk membantunya. Sekitar 10 menit perjalanan akhirnya mereka sampai ke rumah sakit. "Tolong dia kesakitan." Ujar Gadis itu meminta pertolongan pada perawat yang berjaga. "Baik bu,Biar kami tangani. " Kini Gadis itu menunggu di depan UGD dengan cemas. "Apa anda keluarga pasien tadi?" Tanya perawat itu. "Ah ya, bagaimana keadaannya sus? " "Beliau harus rawat inap, tolong lengkapi data dirinya ya." "Ah ya." Gadis itu mengambil dompet Arjuna yang sempat ia ambil tadi di atas dashboard mobil. "Ini ktp nya sus. " "Baik mari ikut saya. " ... Arjuna membuka matanya saat tengah malam, entah berapa lama ia pingsan.Di lihatnya kini ia berada di sebuah ruangan yang ia yakini adalah sebuah kamar di rumah sakit. "Astaga. "Kesalnya,"Siapa yang beraninya membawaku ke rumah sakit. " Dia berniat bangun dan membuka selimutnya,namun tertahan, di liriknya ada seseorang yang tertidur di bawahnya, Arjuna mengerutkan keningnya,"Siapa dia? " Perlahan Arjuna memberanikan diri menyentuh bahu seseorang yang ia yakini adalah seorang wanita. "Hei... bangun..." Wanita itu lantas bergerak hingga ia terbangun, "Syukurlah anda sudah sadar, apa masih sakit? Biar saya panggilkan dokter. " "Tunggu. " Arjuna duduk dan langsung menahan pergelangan tangan wanita itu,"Tidak usah, saya sudah baik-baik saja." "Anda yakin? " Arjuna pun mengangguk yakin, "Di mana ponselku? " Tanya Arjuna setelah ia ingat jika wanita ini adalah gadis yang bersamanya terakhir kali. "Maaf, tadi saya panik,dan hanya mengambil dompet serta kunci mobil anda. " Ujar gadis itu sambil menyerahkan benda itu. "Ck.. tak apa. " Arjuna nampak bangkit dan melepas begitu saja selang infus di tangannya. "Ah.. " Pekik gadis itu ngeri dengan aksi Arjuna. "Kamu mau berdiri saja di situ?" Tanya Arjuna. "Maksudnya?" Tanya gadis itu bingung. "Ck.. saya mau pulang.Kalau kamu mau pulang biar saya antar sekalian ini masih malam. " "Tapi anda masih sakit. " "Pulang tidak?" Ragu-ragu gadis itu mengangguk lalu mengikuti Arjuna keluar dari rumah sakit. "Tunjukkan jalannya pada supir taksi di mana tadi mobilku kamu tinggal." Ujar Arjuna saat mereka sudah berada di dalam taksi. "Ah baik. " Hingga beberapa menit kemudian mereka sampai di posisi mobil milik Arjuna di tinggalkan. "Masuklah biar aku antar kamu pulang." "Iya." . . myAmymy
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD