Sera sedang menikmati makan malam bersama dengan Jouvan dan Rea. Namun pemandangan berbeda terlihat pada Rea, wanita yang tengah mengalami masa ngidam itu mamaksakan diri untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Awal kehamilannya cukup membuat Rea harus memilih makanan agar bisa diterima oleh perutnya. Sera yang memperhatikan Rea makan dengan tidak semangat, hanya bisa menatap iba. “Gara-gara Om Jou nih Rea jadi kayak gi.ni” Alis Jouvan mengernyit heran, “Kok gara-gara Om? Salah Om Jou apa?” “Iya Om Jou yang nanam benih di rahimnya Rea.” Rea tertawa kecil mendengar ucapan keponakan suaminya. “Kenapa kamu yang kesal, Rea aja suka dan nggak marah. Iya kan sayang?” “Ih jangan sok romantis di hadapan aku deh, bikin iri.” Cibir Sera. “Makanya kamu nyari pacar,” sindir Jouvan. “Dikira