Air mata haru tak terbendung, Tiyas terisak, menahan tangis. Lega, ia merasa sangat lega, akhirnya terbukti bahwa ibunya bukan pencuri. "Maafin aku, Yas, gara gara ulahku, semua jadi kacau begini." ujar Dirga, matanya sayup menatap Tiyas. Tiyas menarik napas, sejenak melirik Dirga. "Nggak papa Mas Dirga, yang penting sekarang semua sudah jelas, ibu bukan pencuri." ujar Tiyas lirih. Natasya tertegun, ada rasa bersalah dihati, tapi enggan mengungkapnya. Ia membiarkan rasa itu berlalu dan mimilih tetap menjaga jarak dengan Tiyas. Tak lama, Adit dan Andini kembali membawa beberapa bungkus soto. Adit melirik Tiyas, wajah gadis itu tampak sembab. "Ayo, kita makan!" ujar nami Natasya sambil lalu dan diikuti yang lainnya. Adit sengaja mengambil posisi paling belakang, memastikan Tiyas