Dirga mengernyitkan dahi, dia tidak mengerti dengan sikap Adit. Bukannya berterima kasih, atau apalah sekedar menghibur hatinya, malah dikatain nggak jelas. Terang saja Dirga mengkelap. Sontak dia bangun dan mengejar Adit ke kamar. "Mas Adit, tuh, yang nggak jelas! Bukannya bilang terima kasih, atau apalah gitu yang nyenengin hati, malah bikin kesel! Dasar manusia aneh!" pekiknya sambil berlalu pergi ke kamarnya. Adit membulatkan matanya, kesal. Lelaki itu benar benar tidak tahu kalau Dirga sudah merelakan Tiyas untuknya. Ia sibuk bermain dengan pikirannya sendiri. Menyimpulkan sepenggal percakapan yang didengarnya di rumah sakit waktu itu. Dengan rasa kesal kedua lelaki itu terlelap di kamarnya masing-masing. Hingga matahari kembali bersinar. Setelah shalat subuh, Adit kembali