Selama tiga jam berikutnya, Waverly duduk meringkuk di sofa, hanyut dalam novelnya tentang sepasang kekasih pada masa Perang Dunia II yang saling berkirim surat selama puncak peristiwa tersebut. Walaupun Waverly belum pernah terlalu memikirkan soal mencari pasangannya hingga saat ini, dia masih bersemangat untuk membaca kisah-kisah seputar gagasan cinta fantastis yang ditemukan dalam karakter serta alur yang paling konvensional. Dia memindai tiap halaman, membolak-baliknya lebih cepat dari yang ia bayangkan, benar-benar terpikat pada tokoh-tokoh yang sedang ia baca, hingga pintu depan rumah terbanting terbuka. Waverly mengangkat pandangan dari bukunya dan melihat Sawyer berjalan melalui pintu masuk, menuju ke ruang makan. Waverly dengan cepat menutup bukunya dan menyibakkan selimutnya,