Bab 29: Dunia Penuh Bahaya

1126 Words

Setelah menghabiskan sorenya di pemukiman, Waverly masuk melalui pintu depan rumah, rambutnya dipenuhi oleh serpihan tanah, yang ia singkirkan di keset sepatu. Dia mengambil ikat rambut dari pergelangan tangannya dan menarik rambut ikalnya, mencepolnya dengan cepat. Beberapa helai rambutnya lolos dari ikatan karetnya dan membingkai wajahnya. Waverly melepas sepatunya dan berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya, tempat ia mengambil sebuah n****+ dan selimut sebelum kembali menuju ke ruang duduk. Matahari sedang terbenam di balik gunung yang terlihat dari luar jendela besar seukuran tembok yang menghiasi ruang duduk, menciptakan semburat jingga dan kuning di lantai kayu. Waverly membentangkan selimut di atas sofa yang menghadap jendela itu kemudian berbaring di dalamnya., kakinya terli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD