Hari ini, Villia tidak ke kantor, karena hari ini ia harus menghadiri jadwal kuliahnya, Villia juga ingin menghindari Dave dan tidak ingin bertemu sementara waktu, hatinya selalu saja goyah, apalagi ketika melihat wajah Dave yang terlihat sedih ketika ia menyatakan tidak bisa melanjutkan hubungan terlarang itu.
Villia keluar dari rumahnya dan membulatkan mata, ketika melihat Dave berdiri dan bersandar di mobilnya dengan bersedekap menatapnya, sejak kapan mobil itu ada di depan rumahnya? Ia tidak mendengar apa pun tadi.
Dave menjemputnya? Itu lah pikirnya.
“Tuan? Kenapa Anda kemari?” tanya Villia menautkan alisnya.
“Kamu akan ke kampus, ‘kan?”
“Anda tidak kerja?”
“Ini pekan, apa kamu lupa?”
“Ha? Pekan?” Villia meraih ponselnya dari dalam tasnya, dan melihat tanggal juga hari di ponse
