“Villia, bawakan dokumen itu kemari,” perintah Dave membuat Villia bangkit dari duduknya dan menghampiri bosnya itu. Villia menghela napas panjang dan menggelengkan kepala. Villia tidak mengatakan apa pun dan langsung menaruh dokumen yang di maksud Dave di atas meja. Villia kembali ke kursi kerjanya. Tidak mengatakan apa pun seperti biasanya. Dave menggelengkan kepala, sikap Villia berubah padanya, tapi Dave tidak mengindahkan dan masih bersikap cuek juga. “Villia, copy semua ini,” pinta Mitrina membuat Villia mengangguk lalu kembali bangkit dari duduknya dan menuju ruang foto copy, dimana ruangan tersebut terlihat dari luar sana. Dave melihat langkah kaki Villia, membuat ujung bibirnya terangkat dan membentuk senyuman paling indah. “Tuan Dave, ini berkasnya,” kata Mitrina. Dave meng