Dengan wajah yang ditekuk Villia keluar dari lift, Villia terlihat seperti seseorang yang banyak beban, banyak pikiran, bahkan ia tidak bisa mensejajarkan langkah kakinya. Villia saat ini tengah sedih, ia terlihat tidak memiliki semangat, Villia juga terlihat lemas. Bagaimana tidak Dave pulang cepat dan Villia malah menunggu bosnya itu di kantor tanpa tahu jika Dave pulang begitu cepat. Di depan sana, Villia bertemu dengan Amrie, langkah kakinya terhenti ketika tubuhnya menubruk d**a bidang Amrie. Amrie lagi dan lagi. Selalu saja Amrie dan itu membuat hati Villia sangat kesal. Villia menghela napas panjang lagi dan lagi ia bertemu dengan Amrie, ia memang tidak bisa menghindari Amrie, apalagi pria itu bekerja di sini jadi selain menghadapinya Villia tidak memiliki pilihan lain. “Ada apa