Miko menyambut kepulangan suaminya dengan wajah penuh binar. "Assalamualaikum," Dimas mengucap salam. Raut muka Dimas tak jauh beda dengan Miko. Ia sangat merindukan istrinya. Entah mengapa padahal tadi pagi mereka bertemu. Mungkin karena seharian penuh ia meninggalkan sang istri. Ditambah lagi pertemuan dengan Ida tanpa sepengetahuan Miko, ia terkesan berselingkuh. "Waalaikumsalam." Miko menjawab seraya mencium tangan suaminya yang wangi. Meskipun penampilan Dimas sudah acak-acakan dan berkeringat namun ia tak pernah bau. "Bagaimana hari ini?" Dimas menanyakan kabar Miko. Seharian ia di rumah. Dimas memerintahkannya istirahat dan tak perlu ke kantor setiap hari. "Baik. Tadi Umi Hamidah ke sini sehabis Ashar." Miko tersenyum ceria. "Syukurlah kalau suaminya sudah baikan." Dimas iku