Makhluk Lain

739 Words
Pov Arina Tubuhku bergetar seiring dengan langkah kaki yang kudengar semakin mendekati diriku, orang yang di panggil tuan oleh bunga mengerikan ini pastilah orang yang saat ini langkah kakinya terdengar bagai alunan melodi tak kasat mata "lihatlah derosa, gara-gara dirimu ratuku jadi ketakutan, kupastikan setelah ini aku akan menarik akar kehidupanmu."   "Hamba mohon yang mulia, tolong jangan bunuh hamba, sungguh hamba tidak tahu bahwa gadis di depan hamba ini adalah yang mulia ratu," ucapan ambigu yang di ucapkan oleh bunga di depanku ini semakin membuatku kebingungan sekaligus takut, hingga sebuah tangan merengkuh pinggangku dan aku sekarang dapat melihat bahwa pria yang di panggil yang mulia adalah pria yang sangatlah tampan.   Aku masih berada pada keterpakuanku memandangi pria di sampingku ini "hentikan tatapan nakalmu kepadaku ratu," s**l! Dia ternyata tahu kalau aku menatapnya dan ini merupakan hal yang memalukan bagiku "aku hanya memandangmu sekilas pria aneh."   Pria di sampingku menyeringai lalu dia menatapku sampai aku merasakan getaran aneh yang tidak aku ketahui maknanya, meskipun begitu aku tahu bahwa getaran ini terjadi karena pria ini menatapku intens "ucapanmu hanya membuatku semakin yakin kalau kau memang menatapku lapar ratuku," kenapa aku harus berada dalam keadaan yang seperti ini? Tatapan kami masih terpaku akan tetapi itu tidak berlangsung lama saat ada seekor ular besar yang kepalanya menyerupai manusia datang menghampiri kami "aaaaaaularrrrr."   Secara langsung aku memeluk pria yang baru aku temui ini, dia mengelus rambutku seraya mencium kepalaku "kau menakuti ratuku ular s****n!" Tersirat amarah dalam suara pria ini tapi aku juga dapat merasakan ketenangan yang begitu kuat "ssssttt maaf yang mulia, hamba sangat senang saat tahu bahwa anda berada di daerah ini maka dari itu hamba langsung datang ke sini," suara ular mendesis tapi juga berbicara membuatku semakin mengeratkan pelukanku.   "Sebaiknya kau jangan berbicara atau aku akan memotong lidahmu," perkataan pria ini hanya membuat rasa takutku bertambah, sebenarnya pria ini baik atau tidak? Sungguh aku tidak tahu apakah aku berlindung pada orang yang benar ataukah tidak "aku mau pulang," ujarku dengan suara bergetar sambil menatap pria yang kupeluk, dia menatapku sekilas lalu menyentuh kedua mataku dengan jari-jarinya yang besar.   Entah mengapa aku merasakan kantuk hingga semuanya mulai gelap dan aku pun jatuh tertidur di pelukan pria ini.   "Lupakan semua hal yang terjadi hari ini ratuku dan semoga saja kau memimpikan aku." ***** Pov Author Seorang pria membawa seorang wanita didalam gendongannya, kebersamaan pasangan yang sudah lama tidak bertemu itu membuat hujan turun dengan derasnya diiringi dengan petir yang menyambar, sepertinya alam juga ikut merasakan aura besar yang terjadi jika pasangan itu kembali bersatu tapi persatuan mereka pastinya tidak akan semudah yang dipikirkan oleh siapa pun.   Pria yang tidak lain adalah raja di pulau itu mengetuk pintu sebuah rumah berukuran tidak terlalu besar, pintu rumah terbuka dan muncullah dua pasangan paruh baya yang menatap putri semata wayang mereka dengan khawatir "apa Arina baik-baik saja tuan?" Tanya ayah Arina dan lupa jika seharusnya dia mempersilakan pria itu masuk terlebih dahulu.   "Haruskah aku membawa ratuku ke kerajaanku saat ini juga," orang tua Arina mulai sadar kalau seharusnya mereka mempersilakan agar pria yang menggendong putri mereka masuk "maafkan kami tuan, silakan masuk."   Pria itu masuk dan berjalan melewati orang tua Arina, dia berjalan menuju tangga dengan Arina yang masih berada dalam gendongannya, dia membawa Arina ke dalam kamarnya kemudian dia menutup pintunya lalu meletakkan Arina di ranjang, pria itu menelusuri tubuh Arina yang basah oleh karenanya pria itu merobek baju Arina hingga hanya pakaian dalam yang saat ini melekat di tubuh ratunya.   Tanpa ragu sedikit pun dia juga melepas pakaian dalam Arina dan sekarang Arina t*******g bulat sambil merapatkan tubuhnya pada tubuh pria itu yang sejak tadi memang duduk di ranjang Arina "kau pasti kedinginan ratu," pria itu kemudian bangkit dan membuka lemari baju ratunya kemudian mengambil sebuah dress berwarna maroon.   Dengan telaten pria itu memakaikan Arina pakaian dan saat sudah selesai pria itu mengecup kening ratunya "kita akan kembali bertemu ratu tapi tidak dalam waktu dekat."   Pintu tertutup dan pria itu keluar dari kamar Arina, menyisakan keheningan didalam kamar Arina, seekor hewan melata membuka jendela kamar Arina dan menghampiri Arina yang tertidur "sssst tidak salah jika kau menjadi ratu dari rajaku, ternyata kau sangat cantik, kau pasti tidak masalah jika aku mencicipi sedikit darahmu kan ratu? Hahaha tentu saja kau tidak masalah karena sekarang kau sedang tertidur."   Makhluk melata itu m******t tangan Arina dan bersiap menancapkan gigi-gigi tajamnya pada Arina tapi keberuntungan berpihak pada Arina sebab seseorang membuka pintu kamar Arina "hentikan perbuatan kotormu itu!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD