Pov Arina
Detak jantungku terasa semakin cepat saat aku melihat dia menuruni tangga dan semakin mendekati aku. Aku dapat merasakan bahwa tangan pria s****n di belakangku menjalar turun ke bokongku. Apa yang dia lakukan hanya membuat aku semakin gelisah "kumohon hentikan sebelum temanku itu sampai di sini."
"Kau tidak perlu mencemaskannya, aku bisa membungkam mulutnya dengan cara membunuhnya."
Kulihat temanku itu sekarang berada di depanku dengan menatapku terkejut "Arina, di belakangmu ada sosok hitam yang tidak dapat aku lihat wajahnya tapi aku tahu bahwa apa yang dia lakukan kepadamu bukanlah sesuatu yang baik, jadi kuharap kau pergi dari tempatmu berdiri saat ini."
Ucapan temanku benar tapi entah mengapa tubuhku tidak bisa digerakkan, bukankah tadi aku masih dapat menggerak
